Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Tanaman Apa Sajakah yang Dapat di- NFT -kan?

Hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer digunakan dalam berhidroponik. Terkadang sering sekali NFT diasosiasikan sebagai hidroponik itu sendiri, padahal NFT hanyalah salah satu sistem dari hidroponik. Orang-orang lebih suka menggunakan sistem NFT dibandingkan sistem yang lain karena tanaman lebih cepat besar, lebih bersih, pengontrolan nutrisi mudah, hemat tempat, maintenance mudah, dan hemat pupuk. Walaupun tidak semua tanaman dapat ditanam dengan NFT, tetapi tanaman yang dapat di-NFT-kan cukup beragam. Pekebun NFT lazimnya menanam tanaman stroberi, sawi, selada, bayam, kangkung, tomat, cabai, melon, mentimun, paprika, terung. Intinya tanaman yang berakar serabut masih dapat di NFT kan. Pot nya kasihan kepenuhan Tanaman yang berumbi seperti bawang, kentang, dan tanaman yang berakar kuat jarang dicoba untuk di NFT kan. Karena kelemahan NFT daerah perakarannya terbatas

Layakkah Air Kita Jika Digunakan untuk Hidroponik?

Selain untuk irigasi, hidroponik menggunakan air untuk media tempat tumbuhnya. Maka dari itu kondisi air yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap hasil dari tanaman hidroponik. Sebagus apapun pupuk yang digunakan, sehebat apapun sistem hidroponik yang digunakan, jika airnya jelek hasil tanamannya pasti jelek. Maka dari itu menggunakan sumber air yang sehat adalah kunci awal sukses dalam berhidroponik. Air adalah sumber dari kehidupan. Sebelum itu coba anda ajukan pertanyaan pada anda sendiri untuk mengetahui air anda layak digunakan atau tidak Layakkah Air yang Anda Gunakan untuk Diminum? Air yang diberikan untuk tanaman harus air sehat, karena ini menyangkut kesehatan anda jika anda mengkonsumsi tanaman yang anda tanam. Maka dari itu, jika air yang anda gunakan layak untuk diminum berarti layak juga untuk berhidroponik. Artinya air harus bersih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa dan bebas penyakit. Darimana Sumber Air Anda Berasal? Air Sumur Biasanya

Pupuk Hidroponik Mana yang Terbaik?

Saat ini tersedia macam-macam merk pupuk hidroponik. Kebanyakan berbentuk AB mix, tetapi ada juga yang berbentuk organik cair. Merk-merk AB mix pun ada banyak dan variasinya sangat banyak. Ada yang untuk sayur selada, ada yang untuk sayuran daun, ada yang khusus untuk tomat, ada yang khusus untuk melon, ada yang untuk pembungaan, bahkan ada yang untuk satu tanaman terpisah menjadi 3 tahapan variasi pupuk Pertanyaannya adalah manakah yang terbaik? Semua Sistem Hidroponik Menggunakan Larutan Nutrisi sebagai Pupuknya Tidak peduli sistem apa hidroponik yang anda gunakan saat ini, pasti semuanya memiliki satu kesamaan, yaitu menggunakan air larutan nutrisi untuk pupuknya. Larutan nutrisi mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman dalam bentuk yang siap diserap tanaman. Unsur hara dalam larutan diserap tanaman melalui akar. Dengan kondisi hara yang sangat ready ini menghasilkan hasil yang sangat bagus, daun-daun tanaman bersinggungan satu sama lain karena produksivitas yang tinggi

Panduan Formula AB Mix, pH, dan EC untuk Beragam Tanaman

Di luar negri, sistem hidroponik merupakan teknologi yang lazim digunakan oleh pekebun bermodal besar. Beragam tanaman dapat mereka tanam secara hidroponik. Salah satu negara di Asia yang beriklim tropis seperti Indonesia telah lazim menerapkan hidroponik untuk pertanian mereka secara besar-besaran adalah Taiwan. Berdasarkan pengalaman para pekebun di Taiwan tersebut, diperoleh sejumlah panduan pemupukan untuk beberapa jenis tanaman. Panduan di bawah ini tentu hanya sebagai patokan dasar saja jika ingin menyusun komposisi pupuk hidroponik sendiri. Dan perlu uji coba lebih lnjut untuk penyesuaian dengan varietas tanaman dan kondisi lingkungan anda setempat. Perhatian, rumus ini tidak baku, hasil dapat berbeda tergantung kondisi air, tempat, musim, benih, dan perlakuan!! Nutrisi untuk beragam sayuran, satuan dalam gram per 1000 liter air Bahan Baku Timun Terung Herbs Selada Kalsium Nitrat 940 805 970 1075 Kalium Ni

Menangkap Hama Serangga Menggunakan Perangkap Warna

Menangkap Serangga Tanpa Pestisida Salah satu cara mengendalikan hama serangga adalah menggunakan perangkap warna. Perangkap ini memanfaatkan ketertarikan serangga pada warna terterntu. Perangkap ini cukup banyak digunakan karena praktis, mudah, dan murah Mengapa Serangga Tertarik dengan Warna Tertentu Gerakan makhluk hidup yang bereaksi terhadap cahaya atau warna disebut phototaksis. Jika makhluk hidup bergerak mendekati cahaya/warna itu adalah phototaksis positif seperti laron berkerumun di lampu.  Bunga memanfaatkan sifat ini untuk menarik serangga agar membantu penyerbukan, maka dari itu bunga berwarna-warni. Jika makhluk hidup bergerak menjauhi cahaya/warna itu adalah phototaksis negatif seperti kecoa menjauh ke gelapan disoroti senter. Dalam membuat perangkap, kita memanfaatkan sifat phototaksis postitif dalam menangkap serangga. Serangga umumnya tertarik dengan warna merah, biru, hijau, dan kuning. Dari ketiga warna tersebut, warna kuning yang paling banyak serangga yang

Bila Pupuk Hidroponik Dibuat Sendiri

Pada pertanian di tanah secara konvensional, pekebun menggunakan pupuk seperti urea, TSP, SP 36, ZA, KCl, atau pupuk organik. Namun pada hidroponik pupuk-pupuk tersebut tidak dapat dipakai karena hidroponik membutuhkan pupuk yang larut sempurna dalam air. Jika pupuk-pupuk tersebut digunakan akan timbul endapan yang dapat tersedot pompa dan kemudian masuk dalam sistem perpipaan. Akhirnya jaringan irigasi perpipaan dapat tersumbat. Oleh karena itu pupuk hidroponik perlu disediakan khusus Terlebih lagi jika sistem hidroponik yang digunakan seperti sistem NFT atau drip. Instalasi hidroponik NFT dan drip tersusun dari selang PE yang berdiameter 6 mm yang fungsinya sebagai inlet pada bendengan NFT atau polybag sistem drip. Lubangnya sangat kecil sehingga jika ada kotoran atau endapan pupuk pasti selang tersebut akan tersumbat. Akibatnya aliran air bisa buntu dan tanaman bisa mati kekeringan. Membuat Pupuk Hidroponik Sendiri Pupuk untuk hidroponik harus larut sempurna di dalam air. Saat

Kenali Tanda Penyakit Fisiologis Tanaman Melalui Gejala Daun

Penyakit tanaman yang disebabkan masalah fisiologis karena kekurangan hara dapat kita kenali dengan tanda - tandanya sebagian besar melalui daun. Dengan mengetahui ciri-ciri gejala yang terjadi pada tanaman, kita dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita tanaman sehingga kita tahu penyebab dan penanganan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah tanda-tanda gejala penyakit defisiensi hara yang dapat dikenali melalui daun. Tabel ini disusun dengan cara tabel dikotom, jadi gejala yang sejenis dikelompokkan menjadi satu topik dan kemudian dibahas oleh sub topik. Gejala Hara A1. Gejala Terjadi Pada Daun Tua B1.   Klorosis seluruh daun dan atau gugurnya daun , pertumbuhan terhambat C1.   Klorosis terjadi mulai berubahnya daun menjadi hijau muda kemudian kuning, dimulai dari daun yang paling tua kemudian daun muda. Daun tua berguguran Nitrogen C2.   Warna daun menjadi hij