Setiap tanaman memiliki formulasi rasio nutrisi optimum yang berbeda antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain. Dan kita juga tidak dapat menyamaratakan formulasi nutrisi untuk tanaman pada setiap musim dan cuaca.
Rasio antar nutrisi diukur dari prosentase kandungan masing-masing unsur hara per elemen. Dalam hidroponik, pupuk digunakan dalam bentuk pupuk terlarut yang dilarutkan dalam air. Kandungan unsur hara per elemen diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau ppm (parts per million, bagian sepersejuta)
Secara umum formulasi optimal untuk tanaman tergantung dari faktor-faktor berikut.
Misal jika Anda menanam sayuran selada atau sawi karena yang dipanen daunnya, Anda perlu mengoptimalkan pupuk N (nitrogen) agar daun yang dihasilkan banyak. Karena fungsinya N untuk merangsang munculnya daun atau masa vegetatif.
Atau mungkin Anda menanam bunga, karena kualitas bunga ditentukan dari aromanya, Anda perlu mengoptimalkan pupuk S (sulfur) agar aroma bunga yang dihasilkan lebih kuat dan berkualitas. Karena fungsinya S adalah sebagai inti dari minyak atsiri yang berfungsi sebagai penguat aroma.
Jika Anda memberikan pupuk untuk bunga kepada sayuran selada atau sawi, akibatnya sayuran Anda akan cepat berbunga padahal tanamannya masih kecil. Begitu juga sebaliknya, jika Anda memberikan pupuk sayuran daun untu bunga, akibatnya tanaman tidak mau berbunga yang ada berdaun lebat.
Untuk mempercepat masa persemaian, Anda perlu mengoptimalkan pupuk P (fosfor) agar akar tumbuh lebih banyak. Karena salah satu fungsi P adalah merangsang pembentukan akar.
Ketika mulai memasuki masa pindah tanam kita sebaiknya mengoptimalkan pupuk N daripada pupuk yang lain agar daun yang dihasilkan banyak pada masa vegetatif.
Ketika mulai memasuki masa berbunga dan berbuah (generatif), tanaman lebih memerlukan kalium, kalsium, pospat, dan besi dan tidak terlalu membutuhkan nitrogen. Untuk itu pemakaian pupuk nitrogen perlu dikurangi dan mengoptimalkan pupuk K (kalium), P (fosfor), Ca (kalsium), dan Fe (besi) agar mengoptimalkan masa generatif tanaman.
Singkatnya secara umum tiap tanaman pada tahap persemaian tingkatkan pupuk P. Pada masa pindah tanam atau masa vegetatif tingkatkan pupuk N. Dan kemudian saat masa berbunga dan berbuah tingkatkan pupuk K dan pupuk P dan kurangi pupuk N.
Misal ketika musim hujan, durasi penyinaran matahari akan lebih singkat karena seringnya mendung berawan dan hujan. Dan suhu lingkungan menjadi lebih dingin dibanding musim panas serta kelembaban menjadi lebih tinggi. Belum lagi jika tanpa atap, daun tanaman otomatis terkena air hujan.
Dengan kondisi seperti itu otomatis performa tanaman akan lebih jelek dibanding musim panas, karena inensitas cahaya lebih sedikit dibanding musim panas. Terlebih lagi kelembaban yang tinggi dapat memicu jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman.
Untuk mencegah serangan jamur dan mempertahankan kecepatan pertumbuhan meski pada cuaca mendung, Anda perlu meningkatkan pupuk P dan pupuk K. Pupuk Ca dan pupuk Mg juga perlu Anda tingkatkan pada kandungan larutan nutrisi.
Peran fosfor (P) selain merangsang pembentukan akar fungsi lainnya adalah bahan penyimpan energi tanaman dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphate). Peran magnesium (Mg) adalah sebagai bahan penyusun inti klorofil.
Karena di-support penyimpanan energi yang banyak dari pupuk P dalam bentuk ATP dan pupuk Mg yang banyak, tanaman mampu memperbanyak jumlah klorofil lebih banyak. Dengan jumlah klorofil yang banyak, tanaman mampu berfotosintesis dengan optimal walaupun sinar matahari minim.
Kalsium (Ca) berfungsi sebagai pembentuk dinding sel. Dengan meningkatnya kalsium, jamur atau cendawan akan sulit menembus dinding sel karena dinding sel lebih tebal, rapat, dan kuat. Sedangkan kalium (K) memperlancar pengangkutan hara dan hasil fotosintesis ke seluruh tanaman.
Tentang cara memodifikasi nutrisi agar tanaman dapat tumbuh optimal sesuai jenis tanaman, umur, dan kondisi cuaca akan saya bahan lebih lanjut dalam postingan yang selanjutnya.
Sedia Pupuk Hidroponik dan Fertigasi
AB Mix Plus Silika
Tersedia kemasan Sayuran Daun, Bunga, dan Buah
kemasan 1000 liter pekatan 5 liter Rp. 60.000
kemasan 300 liter pekatan 1,5 liter Rp. 25.000
info pembelian
https://www.tokopedia.com/agropatas
https://www.facebook.com/almiansyah
Rasio antar nutrisi diukur dari prosentase kandungan masing-masing unsur hara per elemen. Dalam hidroponik, pupuk digunakan dalam bentuk pupuk terlarut yang dilarutkan dalam air. Kandungan unsur hara per elemen diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau ppm (parts per million, bagian sepersejuta)
Secara umum formulasi optimal untuk tanaman tergantung dari faktor-faktor berikut.
Jenis Tanaman yang Ditanam
Jenis tanaman mempengaruhi rasio formulasi pupuk yang digunakan sehingga setiap tanaman tidak dapat disamaratakan pupuknya.Misal jika Anda menanam sayuran selada atau sawi karena yang dipanen daunnya, Anda perlu mengoptimalkan pupuk N (nitrogen) agar daun yang dihasilkan banyak. Karena fungsinya N untuk merangsang munculnya daun atau masa vegetatif.
Atau mungkin Anda menanam bunga, karena kualitas bunga ditentukan dari aromanya, Anda perlu mengoptimalkan pupuk S (sulfur) agar aroma bunga yang dihasilkan lebih kuat dan berkualitas. Karena fungsinya S adalah sebagai inti dari minyak atsiri yang berfungsi sebagai penguat aroma.
Jika Anda memberikan pupuk untuk bunga kepada sayuran selada atau sawi, akibatnya sayuran Anda akan cepat berbunga padahal tanamannya masih kecil. Begitu juga sebaliknya, jika Anda memberikan pupuk sayuran daun untu bunga, akibatnya tanaman tidak mau berbunga yang ada berdaun lebat.
Umur Tanaman
Ketika tanaman masih dalam tahap persemaian, tanaman tidak terlalu memerlukan unsur hara yang terlalu banyak karena akar masih belum banyak terbentuk.Untuk mempercepat masa persemaian, Anda perlu mengoptimalkan pupuk P (fosfor) agar akar tumbuh lebih banyak. Karena salah satu fungsi P adalah merangsang pembentukan akar.
Ketika mulai memasuki masa pindah tanam kita sebaiknya mengoptimalkan pupuk N daripada pupuk yang lain agar daun yang dihasilkan banyak pada masa vegetatif.
Ketika mulai memasuki masa berbunga dan berbuah (generatif), tanaman lebih memerlukan kalium, kalsium, pospat, dan besi dan tidak terlalu membutuhkan nitrogen. Untuk itu pemakaian pupuk nitrogen perlu dikurangi dan mengoptimalkan pupuk K (kalium), P (fosfor), Ca (kalsium), dan Fe (besi) agar mengoptimalkan masa generatif tanaman.
Singkatnya secara umum tiap tanaman pada tahap persemaian tingkatkan pupuk P. Pada masa pindah tanam atau masa vegetatif tingkatkan pupuk N. Dan kemudian saat masa berbunga dan berbuah tingkatkan pupuk K dan pupuk P dan kurangi pupuk N.
Kondisi Musim Cuaca
Di Indonesia umumnya musim terbagi menjadi dua yaitu musim panas dan musim hujan. Formulasi untuk satu tanaman terhadap dua musim ini berbeda karena perbedaan musim membuat kondisi lingkungan menjadi berbeda. Otomatis hasil tanaman pada tiap musim tentu berbeda. Untuk itu kita perlu merubah formulasi nutrisi pupuk agar sesuai dengan kebutuhan tanaman dalam musim hujan atau musim panas.Misal ketika musim hujan, durasi penyinaran matahari akan lebih singkat karena seringnya mendung berawan dan hujan. Dan suhu lingkungan menjadi lebih dingin dibanding musim panas serta kelembaban menjadi lebih tinggi. Belum lagi jika tanpa atap, daun tanaman otomatis terkena air hujan.
Dengan kondisi seperti itu otomatis performa tanaman akan lebih jelek dibanding musim panas, karena inensitas cahaya lebih sedikit dibanding musim panas. Terlebih lagi kelembaban yang tinggi dapat memicu jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman.
Untuk mencegah serangan jamur dan mempertahankan kecepatan pertumbuhan meski pada cuaca mendung, Anda perlu meningkatkan pupuk P dan pupuk K. Pupuk Ca dan pupuk Mg juga perlu Anda tingkatkan pada kandungan larutan nutrisi.
Peran fosfor (P) selain merangsang pembentukan akar fungsi lainnya adalah bahan penyimpan energi tanaman dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphate). Peran magnesium (Mg) adalah sebagai bahan penyusun inti klorofil.
Karena di-support penyimpanan energi yang banyak dari pupuk P dalam bentuk ATP dan pupuk Mg yang banyak, tanaman mampu memperbanyak jumlah klorofil lebih banyak. Dengan jumlah klorofil yang banyak, tanaman mampu berfotosintesis dengan optimal walaupun sinar matahari minim.
Kalsium (Ca) berfungsi sebagai pembentuk dinding sel. Dengan meningkatnya kalsium, jamur atau cendawan akan sulit menembus dinding sel karena dinding sel lebih tebal, rapat, dan kuat. Sedangkan kalium (K) memperlancar pengangkutan hara dan hasil fotosintesis ke seluruh tanaman.
Tentang cara memodifikasi nutrisi agar tanaman dapat tumbuh optimal sesuai jenis tanaman, umur, dan kondisi cuaca akan saya bahan lebih lanjut dalam postingan yang selanjutnya.
Sedia Pupuk Hidroponik dan Fertigasi
AB Mix Plus Silika
Tersedia kemasan Sayuran Daun, Bunga, dan Buah
AB Mix + Silika untuk Sayuran Daun |
AB Mix + Silika untuk Buah |
AB Mix + Silika untuk Bunga |
kemasan 300 liter pekatan 1,5 liter Rp. 25.000
info pembelian
https://www.tokopedia.com/agropatas
https://www.facebook.com/almiansyah
kerennn..thank you so much untuk artikelnya sangat-sangat membantu
BalasHapuswah terimakasih nih.
BalasHapusWah agak ribet klo bgtu utk formulasi pupuknya, gmn dgn nutrisi ab mix yg dijual dipasaran. Dari 1 formulasi bisa dipakai mulai dari pembibitan s.d panen. Hanya ppm nya saja yg disesuaikan.
BalasHapusklo sayuran daun memang hanya perlu 1 formulasi pupuk saja karena tidak perlu melewati fase pembungaan dan pembuahan...
BalasHapusklo sayuran buah fase vegetatif dan generatif dibedakan
Pak, yang mempengaruhi tekstur sayur menjadi lebih renyah (crunchy) itu perananan dari unsur apa ya? terima kasih
BalasHapus