Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar
terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada
sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying
pada ruang perakaran.
Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik
adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi
kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh
lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik.
Daftar Isi
Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk lebih hemat daripada hidroponik biasanya dan nutrisi lebih mudah diserap akar.
Karena akar otomatis langsung kontak dengan udara, akar
dengan mudah mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga akar tanaman lebih
cepat menyerap hara dan air dari semprotan kabut nutrisi. Maka dari itu,
tanaman yang ditumbuhkan dengan metode aeroponik dapat tumbuh lebih cepat
dibanding hidroponik biasa karena aerasi yang ideal ini.
![]() |
Perbandingan Semaian Selada Hidroponik dan Aeroponik, terlihat akar dari aeroponik lebih panjang dari hidroponik |
Walaupun kedengarannya simpel, pembuatan instalasi aeroponik
yang sebenarnya lebih kompleks jika dibandingkan sistem hidroponik pada umumnya.
Ada dua jenis sistem aeroponik yaitu aeroponik bertekanan
rendah (Low Pressure Aeroponic, LPA) dan aeroponik bertekanan tinggi (High
Pressure Aeroponic, HPA). Yang membedakan dari kedua sistem aeroponik ini
adalah ukuran partikel penyemprotan air dan teknik penyemprotannya.
Aeroponik bertekanan rendah (LPA) adalah sistem yang
biasanya paling banyak orang-orang bayangkan tentang aeroponik. Karena sistem
aeroponik yang sering diperkenalkan pada pelatihan-pelatihan hidroponik dan di
wisata-wisata agro hidroponik itu adalah sistem aeroponik bertekanan rendah
(LPA)
![]() |
Sistem Aeroponik Bertekanan Rendah yang biasa diperkenalkan di pelatihan-pelatihan hidroponik |
Pembuatan sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA) tidak
membutuhkan biaya yang mahal dan sangat mudah dibuat. Yang dibutuhkan hanya
sprinkle / sprayer dan pompa dengan debit yang tinggi. Dan cara kerjanya
sederhana, dari tandon/reservoir, pompa menyemprotkan akar tanaman yang
menggantung melalui sprinkle/sprayer. Kemudian akar menerima semprotan larutan
nutrisi dan tetesannya kembali lagi ke reservoir/tandon
Tanaman dapat tumbuh sangat bagus dengan sistem aeroponik
ini. Akan tetapi sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA) sangat tidak efisien.
Semprotan yang dihasilkan pada sistem aeroponik bertekanan
rendah (LPA) tidak bisa halus membentuk kabut karena pompa akuarium yang biasa
digunakan tidak memiliki tekanan yang tinggi. Maka dari itu sistem ini disebut
aeroponik bertekanan rendah (LPA). Tekanan yang rendah membuat sprinkle/sprayer
cuma asal semprot saja, tidak dapat mengasilkan semprotan yang halus
Selain itu penggunaan energi pada sistem ini sangat tidak
efisien. Karena satu pompa hanya mampu melayani beberapa tanaman saja, tentu
hal ini akan sangat boros listrik. Sistem ini lebih cocok untuk instalasi
peraga pengenalan aeroponik dan instalasi untuk hobi rumahan.
Sistem aeroponik yang lebih efisien adalah sistem aeroponik
bertekanan tinggi (HPA). Sistem aeroponik jenis ini lah yang dikembangkan oleh
NASA untuk penelitian menanam di luar angkasa. Sistem ini awalnya membutuhkan
alat-alat yang mahal dan susah dicari untuk membuatnya.
![]() |
Aeroponik yang sebenarnya seharusnya semprotannya membentuk kabut |
Pada sekitar tahun 2010-an, aeroponik HPA sekarang dapat
dibuat untuk skala rumahan hingga skala usaha dengan biaya pembuatan yang lebih
terjangkau dan biaya operasional yang lebih murah. Akan tetapi untuk orang
awam, agak sulit memahami prinsip kerja dari sitem aeroponik bertekanan tinggi
(HPA). Sistem aeroponik tidak cocok untuk pekebun pemula.
Sistem ini membutuhkan air bertekanan tinggi sekitar 60-80
PSI. Dengan tekanan yang sangat tinggi, air dapat membentuk kabut yang halus
saat disemprot melalui nozzle mist sprayer.
Semprotan kabut yang halus membuat nutrisi dan air lebih
mudah diserap dan akar dapat mengambil oksigen dengan maksimal. Selain itu
dengan tekanan tinggi jangkauan semprotan dapat lebih luas dan efektif
dibanding dengan sistem aeroponik bertekanan rendah (LPA). Maka dari itu
penggunaan air dan nutrisi lebih efisien pada sistem aeroponik ini (HPA).
Walaupun dengan tekanan tinggi, bukan berarti daya listrik
yang dikonsumsi juga tinggi. Penyemprotan hanya berlangsung secara
selang-seling menyemprot sekitar 2-3 detik dan berhenti sekitar 3-5 menit. Tiap
mist spray dapat menghasilkan semprotan sekitar 1,5 ml/detik.
Pompa reverse osmosis dengan debit 0,5 liter/menit yang
berdaya sekitar 30-50 watt dapat digunakan sistem aeroponik bertekanan tinggi.
Dipadukan dengan tangki bertekanan, pompa dapat melayani penyemprotan ratusan
tanaman dan pompa tidak perlu menyala terus-menerus sehingga lebih hemat daya
listrik.
Teknik pembuatan dan perawatan sistem aeroponik bertekanan
tinggi dan mengapa biaya operasional aeroponik lebih hemat akan lebih dibahas
dalam artikel ini
Ringkasan
- Biaya Pembuatan : Mahal
- Tingkat Kesulitan Pembuatan : Sulit
- Tingkat Kesulitan Perawatan : Sulit
- Cocok untuk Tanaman : Semua tanaman, cocok untuk penyetekan tanaman
- Kelebihan : Aerasi yang lebih baik daripada hidroponik biasa, jadi tanaman tumbuh lebih cepat, lebih hemat air dan nutrisi karena irigasi dikabutkan
- Kekurangan : Butuh kedisiplinan tinggi, kesalahan pada sistem dapat menggagalkan tanaman dalam hitungan menit
- Toleransi Listrik : Sangat tergantung listrik
Prinsip Cara Kerja Aeroponik Bertekanan Tinggi
Penyemprotan Akar
Pada sistem aeroponik HPA, akar disemprot oleh mist sprayer
yang memiliki lubang keluaran sebesar maksimal 0,8 mm. Saat air disemprot
dengan nozzle mist sprayer pada tekanan 60-80 PSI, air akan membentuk
semprotan yang halus. Ukuran partikel air pada semprotan itu berukuran 30-50
mikron dan dengan debit 1,5 ml/detik pada semprotannya.
![]() |
Air yang bertekanan tinggi akan menghasilkan semprotan yang halus membentuk kabut nutrisi |
Hal ini dilakukan berdasarkan pada penelitian yang dilakukan
oleh NASA, akar lebih mudah menyerap hara dan air pada ukuran 30-50 mikron dan
kondisi penyemprotan ini tidak dapat dilakukan tanpa tekanan yang tinggi
Jika ukuran partikel semprotan air terlalu besar, oksigen
dalam semprotan itu sedikit. Dan jika ukuran partikel semprotan terlalu halus
(seperti kabut asap yang dihasilkan pengkabut ultrasonic), hanya rambut akar
yang tumbuh sedangkan cabang-cabang akar tidak terbentuk.
Teknik Aeroponik Tekanan Tinggi (HPA)
Sistem aeroponik HPA termasuk sistem resirkulasi, artinya
larutan nutrisi digunakan berulang. Perbedaan dari sistem resirkulasinya dari
sistem hidroponik terletak pada sistem perpompaannya
![]() |
Sirkulasi Aliran pada Aeroponik Bertekanan Tinggi (HPA) |
Larutan nutrisi dari tandon/reservoir dipompa menuju pressure
tank oleh pompa booster. Pompa booster ini dihubungkan dengan high pressure
switch yang berfungsi sebagai saklar otomatis berdasarkan tekanan.
Dengan high pressure switch, pompa hanya menyala hingga
tekanan dalam pressure tank mencapai 80 PSI.
Pressure tank ini berfungsi sebagai pengumpul tekanan yang
dikeluarkan oleh pompa.
Selang keluaran pressure tank ini dipasang solenoid valve
untuk mengatur aliran yang keluar dari pressure tank. Solenoid valve ini
dihubungkan dengan cycle timer untuk mengatur frekuensi penyemprotan pada akar
tanaman. Biasanya penyemprotan dilakukan 2-3 detik dan kemudian mati selama 3-5
menit.
Karena tekanan yang sangat tinggi dalam pressure tank, air
akan mendesak keluar menuju nozzle mist sprayer saat solenoid valve dibuka. Karena
sifat air yang menekan segala arah, tekanan air yang dialami pada semua mist
sprayer semuanya sama dengan debit yang sama juga. Yaitu sekitar 1,5 ml/detik
tiap nozzle mist sprayer.
Satu nozzle mist sprayer dapat melayani range area 40x40 cm
hingga 60x60 cm, artinya satu mist sprayer dapat melayani sekitar 9-16 sayuran
selada dewasa.
Penyemprotan yang dilakukan pressure tank berlangsung hingga
tekanan dalam tangki turun mencapai 60 PSI. Saat tekanan dalam pressure tank
turun mencapai 60 PSI, high pressure switch akan menyalakan pompa booster untuk
mengisi kembali pressure tank hingga 80 PSI
Semprotan yang tidak sempat diserap akar, akan kembali lagi
menuju tandon/reservoir. Dan siklus itu berlangsung terus menerus.
Karena debit penyemprotan tiap nozzle mist sprayer 1,5
ml/detik hanya berlangsung beberapa detik dan mati beberapa menit, hitungan
keluaran debit semprotan dalam satu menit sangat kecil sekali, sekitar beberapa
mililiter saja.
Misalnya penyemprotan dilakukan 2 detik nyala 5 menit mati,
maka otomatis volume air yang dikeluarkan tiap nozzle mist sprayer hanya 2 x
1,5 / 5 ml/menit = 0,6 ml per menit. Jika pada sistem ada 40 mist sprayer, maka
total debit keluaran semprotan hanya 40 x 0,6 = 24 ml/menit.
Artinya, laju pengurangan volume air pada pressure tank juga
24 ml/menit
Maka dari itu walau debit keluaran pompa booster kecil
sekitar 0,5 - 1 liter per menit, pompa masih mampu melayani puluhan hingga
ratusan nozzle mist sprayer dengan bantuan pressure tank. Karena kecepatan
pompa tiap menitnya untuk mengisi pressure tank 0,5-1 liter per menit masih
lebih besar dibanding kecepatan keluaran air pada semprotan tiap menitnya 24 ml
/ menit.
Artinya waktu yang dibutuhkan pompa untuk mengisi kembali
pressure tank dari 60 PSI ke 80 PSI masih lebih cepat dibanding waktu yang
dibutuhkan semprotan untuk membuat pressure tank turun dari 80 PSI ke 60 PSI
Hal ini dengan catatan asal debit keluaran total semua mist
sprayer (jumlah nozzle mist sprayer x durasi detik penyemprotan x 1,5 ml/
durasi menit off) tidak melebihi debit pompa (0,5-1 liter/menit)
Komponen yang Diperlukan
- Wadah tertutup untuk tempat tanaman : dapat dibuat dari kolam rakit apung atau terpal
- Pompa Booster RO : untuk mengisi air dan tekanan pada perssure tank bisa didapatkan pada toko Reverse Osmosis
- Tangki Bertekanan (Tangki Membran) : untuk pengumpul tekanan yang dihasilkan pompa RO dan menyemprot tanaman bisa didapatkan di toko Perlengkapan pompa rumahan atau toko RO
- High Pressure Switch : mengatur kapan pompa menyala dan mati berdasarkan tekanan bisa didapatkan di toko Reverse Osmosis
- Cycle Timer : untuk mengatur frekuensi penyemprotan bisa didapatkan di toko sarana alat-alat listrik
- Selang RO 1/4" : jaringan irigasi bisa didapatkan di toko Reverse Osmosis
- Nozzle Mist Sprayer (Mist Jet Sprinkle) : untuk pembuat kabut nutrisi dengan semprotan bisa didapatkan di toko perlengkapan greenhouse
- Solenoid Valve 1/4" : mengatur frekuensi penyemprotan bisa didapatkan di toko Reverse Osmosis
- Disc Filter 3/4" : sebagai filter agar sistem tidak tersumbat bida didapatkan di toko perlengkapan greenhouse
- Wadah Reservoir : sebagai tempat larutan nutrisi
- Adapter Selang 3/4" ke 1/4" : penghubung selang dengan disc filter bisa didapatkan di toko perlengkapan greenhouse
- Meja Dudukan : tempat dudukan tanaman
Alat-alat yang Diperlukan
- EC/TDS meter : Untuk mengontrol konsentrasi larutan nutrisi
- pH meter : Untuk mengecek tingkat keasaman larutan
- Pengukur kelembaban : untuk mengukur kelembaban pada ruang perakaran
Prinsip Pembuatan Sistem Aeroponik Bertekanan Tinggi (HPA)
1. Skema Instalasi
Berikut adalah gambar susunan alat-alat pada sistem
aeroponik tekanan tinggi (HPA)
![]() |
Skema Instalasi Aeroponik Bertekanan Tinggi |
2. Pembuatan Wadah Tertutup untuk Tanaman
Pembuatan wadah untuk tanaman dapat meniru kolam untuk rakit
apung atau grow tray untuk Ebb Flow. Dapat dibuat dengan papan grc yang
dilapisi terpal, kemudian penutupnya dapat menggunakan sterofoam yang tebal. Ketinggian
wadah berkisar 30-50 cm.
3. Jaringan Irigasi, Filter, dan Penyemprotan
Pemasangan jaringan selang dibuat membentuk loop. Tujuannya
agar tekanan tiap titik sama besar.
Nozzle mist spray yang digunakan harus benar-benar untuk
pengkabutan dengan ukuran lubang maksimal 0,8 mm. Nozzle mist spray ini dapat
Anda dapatkan di toko sarana irigasi atau perlengkapan greenhouse.
Contoh Mist Jet merk Antelco, tandanya jet berwarna kuning dengan kepala hitam |
Pastikan nozzle mini sprinkle yang Anda beli adalah jenis untuk membuat kabut / mist.
Penyemprotan dapat dilakukan dari atas atau bawah wadah
tanaman. Yang penting usahakan semua bagian akar tanaman dapat terkena
semprotan.
Penyemprotan sebaiknya dilakukan dari sisi samping atas atau
bawah wadah agar range penyiraman atas bawah akar lebih maksimal. Spacing jarak
antar nozzle mist sprayer 40-50 cm. Berikut adalah contoh pola jaringan irigasi
dan penyemprotan pada sistem aeroponik.
![]() |
Bagaimanapun bentuk sistem Anda, selalu gunakan pola loop agar semua titik mendapat tekanan yang sama |
Disc filter dipasang di antara reservoir dan pompa booster
4. Pemasangan Solenoid Valve dan Cycle Timer
Solenoid valve dipasang pada saluran keluar pada pressure
tank. Solenoid valve dihubungkan dengan cycle timer.
Cycle timer yang digunakan untuk aeroponik adalah cycle
timer yang biasa digunakan pada lampu kuning flip-flop. Digital timer yang
biasa digunakan untuk hidroponik tidak dapat digunakan pada aeroponik karena
timer tidak didesain dalam settingan detik dan tidak dapat disetting untuk auto
on off berulang-ulang.
![]() |
Cycle Timer yang digunakan untuk Aeroponik. Untuk membuat mati hidup dengan durasi yang berbeda Anda perlu 2 timer ini yang dipasang seri |
Untuk pemasangan dan perakitan cycle timer, Anda serahkan di
orang yang mengerti perakitan alat-alat listrik. Salah satunya Anda dapat
memesan langsung siap pakai dan berkonsultasi di toko peralatan listrik dan
robotika Depoinovasi
Anda dapat mengunjungi dan kontak di www.depoinovasi.com
5. Pemilihan Pompa Booster RO
Pompa yang digunakan dalam aeroponik adalah pompa bertekanan
tinggi dengan debit yang rendah. Pompa ini biasa digunakan untuk reverse
osmosis
![]() |
Pompa Reverse Osmosis, bertekanan tinggi dengan flow rate yang rendah |
Agak sedikit banyak perhitungan di sini, tapi saya akan jelaskan
aturan sederhananya saja. Pemilihan pompa booster yang penting memiliki tekanan
kerja di atas 80-100 PSI, lebih tinggi lebih baik.
Untuk setiap pompa dengan kapasitas 0,4-0,5 liter/menit
dapat melayani maksimal 4 meja berukuran 8 meter x 1,5 meter @240 titik tanam atau setara
dengan 960 titik untuk selada dewasa. Pompa dengan debit 1 liter/menit dapat
melayani dua kali lipatnya. Sedangkan ukuran minimalnya tidak ada. Pemakaian
listrik menyesuaikan dengan jumlah tanaman yang dilayani
Jadi walau instalasi Anda tidak berukuran maksimal, misal
hanya 1x1 meter, pemakaian listrik Anda tidak sebesar 8 x 1,5 meter walau
menggunakan pompa yang sama.
6. Memilih Pressure Tank
Pressure tank disini berfungsi untuk pengumpul tekanan agar
pompa tidak mati hidup terlalu sering. Mengingat frekuensi penyiraman dilakukan
dalam hitungan detik tentu dapat membuat pompa rusak dan boros listrik.
![]() |
Tangki Bertekanan |
Tangki ini sering disebut tangki bertekanan atau tangki membran.
Kadang juga disebut tangki accumulator Tangki ini biasanya digunakan dalam
instalasi reverse osmosis untuk mengumpulkan tekanan dan air dari pompa booster
supaya air hasil reverse osmosis dapat langsung ready kita minum. Dan juga tangki ini digunakan untuk pengganti tangki gravitasi yang biasa dipasang di rumahan.
Sebenarnya tidak ada rasio ukuran baku untuk memilih pressure tank, yang penting spec tekanan kerjanya di atas tekanan kerja pompa.
Semakin kecil pressure tank artinya semakin singkat durasi istirahat pompa. Semakin besar semakin lama istirahat pompa, tapi agak eman kalau untuk instalasi kecil.
Tapi sebagai acuan kasar saja, tiap 50 m2 atau setara dengan 4 meja 8x1,5 menggunakan 1 buah pressure tank ukuran 12-50 liter
Untuk flow rate pompa hanya pengaruh cepat lambatnya pengisian. Tidak mempengaruhi kapasitas tekanan.
Pastikan pressure tank yang dipilih memiliki tekanan kerja
di atas 100 PSI. Selalu pasang pressure release valve pada pressure tank untuk
keamanan jika pressure switch mengalami gangguan
Jika pemasangan pompa dan pressure tank asal-asalan,
instalasi Anda dapat menjadi bom karena tekanan yang tinggi. Sebaiknya setiap
pompa dan pressure tank melayani tidak lebih 3-4 meja saja
7. Pemasangan High Pressure Switch
High pressure switch dipasang pada saluran pressure tank dan
kabelnya dihubungkan dengan kabel sumbur daya pompa booster. High pressure berfungsi untuk mengatur kapan
pompa harus menyala dan mati berdasarkan range tekanan.
High pressure switch diset on pada tekanan 60 PSI dan off 80
PSI. Jadi pompa akan berhenti menyala saat tekanan pressure tank mencapai 80
PSI dan mulai menyala lagi saat tekanan pressure tank 60 PSI
Untuk pemasangan pompa booster, pressure tank, dan pressure
switch sebaiknya Anda konsultasikan atau serahkan pada jasa pemasangan
perakitan instalasi Reverse Osmosis
8. Ukuran Volume Reservoir
Tidak ada ukuran baku untuk reservoir, semakin besar semakin
baik. Ukuran volume reservoir bisa Anda samakan dengan sistem resirkulasi
seperti NFT, yaitu 1 liter untuk 3 tanaman.
Perawatan Sistem Aeroponik Bertekanan Tinggi (HPA)
1. Frekuensi Penyemprotan
Frekuensi penyemprotan disesuaikan dengan kondisi tanaman. Anda
perlu bereksperimen sendiri untuk mendapat hasil yang terbaik dari sistem
aeroponik Anda. Patokan awalnya Anda bisa gunakan 3 detik nyala dan 5 menit
mati.
Selanjutnya sesuaikan dengan reaksi yang diberikan oleh
tanaman. Intinya penyemprotan dilakukan untuk menjaga akar agar tidak kering. Tetapi
jangan sampai terlalu basah, jangan sampai penyemprotan menghasilkan
embun-embun pada akar.
![]() |
Jangan sampai frekuensi penyemprotan menghasilkan embun, cukup basah saja |
Jika penyemprotan menghasilkan embun, kurangi durasi
penyemprotan. Perubahan frekuensi penyemprotan dilakukan secara bertahap. Lakukan
perubahan frekuensi penyemprotan secara mingguan.
Tujuan dari penyemprotan yang singkat dan jagan sampai
berembun ini untuk memacu pertumbuhan rambut-rambut akar. Rambut-rambut akar
berfungsi untuk mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga tanaman dapat
tumbuh lebih cepat.
Intinya penyemprotan juga harus dapat menjaga kelembaban
(Relative Humidity, RH) pada 60-70%
2. Pencegahan Kebuntuan dan Sterilisasi
Selalu rutin cek dan membersihkan disc filter seminggu
sekali. Setiap akhir panen, sistem disterilisasi dengan menyirkulasikan sistem
dengan bleach. Takaran menyesuaikan dengan takaran kemasan
Setelah sirkulasi dengan bleach, sistem disirkulasikan
dengan air biasa supaya residu klorin dari bleach hilang.
3. Manajemen EC dan pH
Walau dalam aeroponik perubahan EC dan pH tidak mudah swing
(berubah), sebaiknya setiap hari Anda perlu cek EC dan pH. Usahakan EC berada
di 1,5-2,5 dan pH berada di 5,5-6,5.
4. Penggantian Nutrisi
Dalam aeroponik HPA pH dan EC larutan nutrisi lebih stabil.
Maka dari itu penggantian nutrisi dilakukan saat larutan nutrisi di tandon /
reservoir habis. Air di dalam pressure tank juga harus dikeluarkan semua.
5. Penempatan Pressure Tank, Pompa Booster, dan Reservoir
Jangan menaruh pressure tank, pompa booster, dan reservoir
di tempat yang kontak langsung dengan sinar matahari. Tempatkan barang-barang
tersebut di tempat yang teduh dan ternaungi
Variasi Sistem
1. Aeroponik Tekanan Tinggi
Aero NFT
![]() |
Aero NFT |
Sistem Aeroponik yang dikombinasikan dengan NFT
Aero A Frame
![]() |
Aero A Frame |
Sistem Aeroponik yang dapat menambah jumlah titik tanam per
satuan luas. Kekurangan dari sistem ini sama seperti NFT A frame, yaitu
penyinaran matahari tiap sisi tidak bisa sama.
2. Aeroponik Tekanan Rendah
Teknik Sprinkle
![]() |
Teknik Sprinkle Aeroponik |
Aeroponik jenis ini adalah yang sering diperkenalkan saat
pelatihan-pelatihan hidroponik
Rain Tower
Rain Tower |
Aeroponik jenis ini memanfaatkan gravitasi untuk membuat
tetesan-tetesan seperti hujan di dalam pipa. Akar tanaman tumbuh menggantung di
dalam pipa dan dibasahi oleh tetesan-tetesan larutan nutrisi yang dihasilkan dari atas pipa
Dewey Mister
Aeroponik ini memanfaatkan aerator dan pipa venturi untuk
membuat semprotan-semprotan air. Sistem ini cukup hemat daya karena 1 aerator 2
watt dapat melayani 2 dewey mister. Sistem ini lebih cocok untuk penyetekan atau
tanaman sayuran daun karena jangkauan semprotan tiap dewey mister tidak luas
![]() |
Dewey Mister |
Dewey mister dapat dibuat dengan memanfaatkan plastik bolpoin
yang dihubungkan dengan selang aerator seperti gambar di atas
Catatan
Dengan perawatan yang tepat dan disiplin, Aeroponik dapat
menghasilkan tanaman yang lebih bagus dan biaya operasional yang lebih murah
dibanding hidroponik biasa maupun konvensional.
Jika Anda memodifikasi sistem aeroponik, pastikan jangan
sampai salah perhitungan. Berikut saya sediakan file kalkulator untuk manajemen
dan cek error sistem aeroponik.
makasih..ini salah satu sistem Hidroponik yang akan booming..
BalasHapusBisa dikupas mengenai teknik akuaponik dengan penjelasan yg mudah dipahami untuk artikel mendatang?
BalasHapusTautannya error min.. share lagi dong Manajemen Aeroponik Bertekanan Tinggi
BalasHapusPenjelasannya mudah dicerna, thanks for sharing.
BalasHapusMantap... uraiannya jelas mudah dicerna.
BalasHapusTautan error min... Manajemen Aeroponik Bertekanan Tinggi