Langsung ke konten utama

Ilmu Pemangkasan (Pruning) Secara Kasar pada Cabai

Jika menanam cabai, maka akan perlu dipelajari yang namanya teknik pruning alias pemangkasan

Pemangkasan ini tidak terbatas pada daun saja, tetapi juga pruning terhadap buah cabai

Pemangkasan bertujuan agar pertumbuhan tanaman lebih terarah sesuai harapan kita dan hasilnya maksimal

1. Pemangkasan Pucuk Tanaman Cabe Saat Umur 1 bulan HST

Untuk mendapatkan buah cabe yang berbuah lebat, diperlukan cabang yang banyak pula.

Untuk mendapatkan percabangan yang banyak, salah satu caranya adalah dengan melakukan pemangkasan pucuk tanaman cabe.

Pemangkasan dilakukan ketika umur tanaman cabe 1 bulan setelah tanam, sehingga sudah memiliki banyak daun antara 8 sampai 10 helai.

Pemangkasan Pucuk Cabe untuk merangsang tumbuhnya percabangan
 Untuk pemangkasan, usahakan menggunakan gunting khusus untuk pruning, kalau tidak ada, gunakan gunting yang paling tajam


Biasanya 2 minggu setelah pemangkasan, bakal cabang mulai tumbuh menjadi cabang pada setiap ketiak daun.

2. Pemangkasan Buah yang Dekat Ujung Saat awal mulai berbuah sekitar umur 5-6 minggu setelah tanam, buah-buah cabai yang dekat ujung sebaiknya dipangkas


Buah yang dekat pucuk, sangat menguras energi tanaman untuk tumbuh ke atas
Hal ini dikarenakan buah yang di dekat pucuk akan menguras energi dan hara ke arah buah sehingga tanaman terhambat untuk tumbuh ke atas dan memperbanyak daun dan cabang

3. Pemangkasan Cabang yang Tidak Produktif

Saat tanaman sudah mulai produktif, sekitar umur 8 minggu ke atas dan berbuah rutin, cabang-cabang tunas yang tidak ada bunga dan buahnya sebaiknya dipangkas
Buang cabang tunas
Cabang-cabang tunas yang di pangkas adalah cabang-cabang tunas di bawah cabang Y

Hal ini bertujuan agar pada fase ini tanaman supaya lebih fokus memproduksi buah daripada memproduksi cabang tunas

Jangan lupa, setelah pemangkasan, luka bekas pemangkasan semprot dengan fungisida seperti Previcure N dan bakterisida seperti Bactocyn atau larutan silika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja...

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member...

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listr...