Langsung ke konten utama

Apa Itu Hidroponik?

Sebelum anda menanam hidroponik, sebaiknya anda perlu tahu dulu hidroponik itu apa dan ragam versi versinya. Dengan mengenal hidroponik dan ragam versi versi hidroponik, anda dapat memillih bahkan memodifikasi sistem hidroponik yang paling pas untuk anda.

Prinsip Hidroponik

Inti dari hidroponik itu adalah tanaman yang tumbuh tanpa tanah dengan pupuk yang terlarut. Kalau berkebun umumnya itu "Tanaman" + "Air" + "Pupuk" + "Tanah",  tanah itu hanya berfungsi media tanam saja supaya tanaman bisa tegak kokok. Nah kalau di hidroponik komponen "Tanah"-nya dihilangkan, tentu saja tanaman masih bisa tumbuh. Maka dari itu tanaman bisa hidup subur di pipa, talang, baskon, dsb. Yang penting ada pupuk sama air, media tanam seperti rockwool itu cuma berfungsi penyangga tanaman supaya tegak kokoh.

Ragam Versi-Versi Hidroponik

Ada beberapa metode yang bisa anda pilih untuk menanam secara hidroponik, berikut adalah pembagian versi versi hidroponik menurut saya.

1. Wick [Sistem dengan Sumbu - Paling Gampang]

Sistem hidroponik yang paling murah dan mudah bikinnya serta ngerawatnya. Hal yang dibutuhkan biasanya papan sterofoam, wadah baki, kain flanel, net pot, dan aerator (optional, kalau mau tumbuhnya lebih bagus sebaiknya kasih aerator). Prinsipnya tanaman tumbuh dengan daya kapilaritas dari kain flanel.

2.  NFT - DFT [Lebih Pasti Keberhasilannya]

Sistem hidroponik ini yang paling populer dan paling disukai karena keberhasilannya tinggi. Hal yang dibutuhkan biasanya pipa besar/talang hujan, pompa akuarium, pipa, tandon 100 liter, dudukan/meja. Prinsipnya tanaman tumbuh dengan air mengalir.

3.  Aeroponik [Kualitas Tinggi Tapi Sulit Pembuatannya]

Sistem hidroponik ini menawarkan hasil tanaman dengan kualitas tinggi. Akar tanaman disemprot dengan kabut air pupuk terlarut. Tanaman dapat tumbuh lebih cepat dengan sistem ini, tapi perawatan dan bikinnya mahal dan ribet.

4. Fertigasi - Drip - Dutch Bucket [Untuk Tanaman yang Besar Biasanya]

Biasanya dipakai untuk menanam tomat, cabai, melon, timun, dsb. Bisa juga untuk sayuran daun. Intinya tanaman yang ditanam di pot pot atau polybag dengan media seperti sekam diteteskan air pupuk terlarut secara berkala. Menurut saya sistem ini murah bikinnya dan solusi pas untuk daerah yang sering mati listrik tapi boros pupuk karena nutrisi nya ga sirkulasi.
Ada juga yang namanya dutch bucket, mirip fertigasi tapi dibikin sirkulasi. Dengan sirkulasi penggunakan pupuk lebih hemat

5. Rakit Apung [Juga Termasuk Salah Satu Sistem Yang Mudah Pembuatannya]

Konsepnya mirip seperti wick, hanya saja tidak pakai sumbu. Sistem ini sangat mudah dibuat dan perawatannya. Dan sistem ini cukup aman kalau mati listrik, karena akar tanaman selalu menyentuh air.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listrik.

Pembuatan Sistem Aeroponik yang Efisien dan Hemat Daya

Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran. Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik. Daftar Isi Prinsip Sistem Komponen yang Diperlukan Alat-alat yang Diperlukan Pembuatan Sistem Aeroponik Perawatan Sistem Aeroponik Variasi Sistem Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk le