Langsung ke konten utama

Fungsi Nitrogen Bagi Tanaman

Kandungan Nitrogen dalam Tanaman


Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat besar. Tanaman normal mengandung nitrogen sebanyak 4-5% dalam tubuhnya jika dikeringkan. Unsur ini paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan unsur lain..

Amonium dan Nitrat

Tanaman menyerap nitrogen dalam dua bentuk, yaitu nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+). Dalam praktik menanam, sebaiknya amonium tidak dijadikan sumber utama nitrogen. Amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% sumber nitrogen.

Penggunaan Amonium Sebaiknya Tidak Lebih dari 25% Total Nitrogen

Penggunaan amonium sebagai sumber utama nitrogen mengakibatkan tanaman cepat tumbuh besar tetapi rentan serangan penyakit. Selain itu amonium yang berlebihan akan memperlambat pembungaan dan pembuahan karena amonium mengikat karbohidrat.

Sehingga karbohidrat yang seharusnya disalurkan ke bunga dan buah menjadi sedikit ketersediaannya. Akibatnya tanaman tidak terangsang untuk berbunga. Jika berbuah pun hasil buahnya sangat besar tapi rasanya hambar dan berair mengingat amonium mudah terbawa oleh air. Maka dari itu disarankan amonium tidak lebih dari 25% total nitrogen

Lain halnya jika yang dominan nitrogen asal nitrat. Sel - sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga relatif tahan serangan penyakit.

Kebutuhan Nitrogen Tiap Jenis dan Fasa Tanaman

Konsentrasi nitrogen dalam larutan bervariasi tergantung usia dan jenis tanaman. Pada umumnya tanaman memerlukan nitrogen yang tinggi waktu muda atau masa vegetatifnya. Nitrogen sangat berperan dalam pembentukan daun. Penggunaan nitrogen yang tinggi sangat baik untuk sayuran daun.

Pada tanaman buah atau bunga, seiring masuk masa generatif jumlah nitrogen yang dibutuhkan menurun. Jika pemupukan nitrogen berlebihan pada masa generatif, yang ada tanaman akan berdaun lebat tetapi buah dan bunganya sedikit.

Tingginya konsentrasi nitrogen menyebabkan terbentuknya sel-sel yang berukuran besar. Daun tanaman menjadi lebar dan lebat. Pertumbuhan tanaman juga semakin cepat. Kondisi ini cocok untuk sayuran daun, tetapi bagi sayuran buah justru menjadi sasaran empuk hama/penyakit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja...

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member...

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listr...