Langsung ke konten utama

Jenis - Jenis Perangkap Hama Serangga

Dalam menangkap hama serangga, ada banyak metode yang digunakan untuk menarik perhatian serangga. Ada beberapa jenis perangkap hama serangga. Di antaranya sebagai berikut.

Perangkap Cahaya


Perangkap ini memanfaatkan cahaya untuk menarik perhatian serangga dan membuatnya berkumpul. Perangkap ini cocok untuk hama serangga yang aktif di malam hari, seperti penggerek batang, ganjur, dan walang sangit.

Perangkap ini dapat menggunakan cahaya lampu listrik atau lampu minyak.

Perangkap Warna


Perangkap ini efektif untuk menangkap serangga yang aktif pada siang hari. Biasanya warna kuning yang sering dimanfaatkan untuk menangkap serangga. Bagi serangga warna kuning adalah warna yang menarik untuk dihinggapi.

Biasanya di toko pertanian disediakan Yellow Traps. Kelebihan perangkap ini bersifat praktis, efisien, dan murah.

Perangkap Umpan


Umpan yang diberikan dapat berupa makanan yang disenangi serngga. Misalnya lalat buah, maka umpannya berupa buah atau buah-buahan tiruan yang dilaburi lem dan aroma untuk memikat lalat buah.

Perangkap umpan ini dapat digunakan pada serangga yang aktif pada siang hari maupun malam hari. Kelemahan perangkap ini adalah kita harus mengetahui tiap serangga secara spesifik apa yang paling disenangi.


Berbagai perekat yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
a. Getah nangka atau getah kayu
b. Permen karet yang direndam minyak tanah
c. Karet gelang yang direndam minyak tanah dengan perbandingan 1:1
d. Aspal yang dipanaskan
e. Styrofoam yang dicampur bensin dengan perbandingan 1:1
f. Lem tikus

Untuk menjaga agar lem tidak cepat kering maka sebaiknya perangkap lem ini dipasang sore hari.


Sebagai pengganti lem dapat juga digunakan air, minyak, atau oli bekas yang lengket

Perang Aroma atau Bau


Umumnya serangga tertarik dengan aroma tertentu, misal bau tape, bau busuk, atau bau harum. Sifat ini dimanfaatkan untuk menarik serangga agar berkerumun. Setelah itu serangga dijerat dengan perekat.

Perangkap Kurung


Selain menggunakan perekat, dapat juga dibuat perangkap yang berupa perangkap kurung. Penggunaan perangkap kurung ini adalah memanfaatkan sifat serangga yang tertarik pada cahaya, warna, aroma, atau umpan. Serangga yang dapat dijerat adalah serangga yang mempunyai kecenderungan terbang menuju ke atas atau ke samping terutama ke arah yang lebih terang.


Perangkap - perangkap ini sebenarnya sudah ada dari dulu. Saat masa petani menggunakan pestisida secara besar - besaran, cara - cara tersebut dianggap kurang efektif sehingga nyaris terlupakan. Saat ini penggunaan perangkap - perangkap ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pestisida yang berlebihan.

Keefektifan perangkap hama serangga ini tergantung banyaknya perangkap yang dipasang per satuan luas tertentu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listrik.

Pembuatan Sistem Aeroponik yang Efisien dan Hemat Daya

Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran. Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik. Daftar Isi Prinsip Sistem Komponen yang Diperlukan Alat-alat yang Diperlukan Pembuatan Sistem Aeroponik Perawatan Sistem Aeroponik Variasi Sistem Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk le