Langsung ke konten utama

Kenali Tanda Penyakit Fisiologis Tanaman Melalui Gejala Daun

Penyakit tanaman yang disebabkan masalah fisiologis karena kekurangan hara dapat kita kenali dengan tanda - tandanya sebagian besar melalui daun. Dengan mengetahui ciri-ciri gejala yang terjadi pada tanaman, kita dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita tanaman sehingga kita tahu penyebab dan penanganan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.

Berikut adalah tanda-tanda gejala penyakit defisiensi hara yang dapat dikenali melalui daun. Tabel ini disusun dengan cara tabel dikotom, jadi gejala yang sejenis dikelompokkan menjadi satu topik dan kemudian dibahas oleh sub topik.

Gejala
Hara
A1. Gejala Terjadi Pada Daun Tua


B1.  Klorosis seluruh daun dan atau gugurnya daun , pertumbuhan terhambat



C1.  Klorosis terjadi mulai berubahnya daun menjadi hijau muda kemudian kuning, dimulai dari daun yang paling tua kemudian daun muda. Daun tua berguguran
Nitrogen


C2.  Warna daun menjadi hijau gelap, dan biasanya ditandai muncul pigmen ungu, daun tua mengering hingga berguguran, akar jelek, buah rontok
Fosfor

B2.  Klorosis terjadi di sebagian daun berupa bintik-bintik tanpa gugurnya daun tua



C1.  Bercak-bercak kuning gosong dimulai dari tengah daun tua tetapi urat daun masih hijau
Magnesium


C2.  Menguning/mengeringnya daun dimulai dari pinggir




D1. Seluruh pinggir daun menguning/gosong dan biasanya disertai menggulungnya daun
Kalium



D2. Muncul bercak – bercak daun yang mengering/gosong, nekrosis
Seng


A2. Gejala Tejadi Pada Daun Muda dan Titik Ujung Tumbuh


B1.  Terjadi pada titik tumbuh, pertumbuhan tunas tumbuh menjadi terhambat, dan mengakibatkan gugurnya atau matinya daun muda



C1.  Bentuk daun muda tidak karuan, membentuk cuping, tidak bisa melebar ke ukuran seharusnya, pada buah terjadi BER (busuknya bagian bawah buah)
Kalsium


C2.  Titik tumbuhnya mati, ada bercak seperti gosong di daun muda, pendeknya jarak antar ruas tanaman pada batang. Biasanya pada tomat munculnya titik tunas di bagian bawah pohon, walaupun tumbuh tetapi tunasnya jelek
Boron


C3.  Daun muda layu, terjadi klorosis dan muncul bercak gosong
Tembaga

B2.  Daun muda tidak gugur, titik tumbuh tidak mati tetapi daun terlihat bermasalah



C1.  Daun membentuk pola jarring-jaring kuning dan berubah warna hijau muda
Besi


C2.  Mirip seperti gejala kekurangan nitrogen tetapi terjadi pada daun muda
Sulfur

Tanda Visual


Tanda Visual
Hara





Nitrogen







Fosfor





Kalium





Magnesium





Besi





Sulfur





Seng







Tembaga






Kalsium dan Boron

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listrik.

Pembuatan Sistem Aeroponik yang Efisien dan Hemat Daya

Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran. Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik. Daftar Isi Prinsip Sistem Komponen yang Diperlukan Alat-alat yang Diperlukan Pembuatan Sistem Aeroponik Perawatan Sistem Aeroponik Variasi Sistem Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk le