Langsung ke konten utama

Menanam Sayuran dari Kebun di Rumah Sendiri

Tren Berkebun di Rumah

Saat ini sudah banyak tren berkebun di rumah sendiri. Ada yang berkebun di pot, ada yang di tanah halaman rumah. Yang paling populer menanam sayuran dapur untuk keperluan sendiri.

Orang - orang sudah mulai sadar kalau sayuran yang di pasaran kesehatannya tidak terjamin, mengingat sayurannya sudah ga fresh dan kadar residu pestisida yang disemprot ke sayuran itu. Bahkan ada sayuran yang dikasih pengawet mengingat waktu pengiriman dari kebun di desa ke kota kadang membutuhkan waktu hitungan hari.

Oleh karena itu tren menanam sayuran sendiri saat ini semakin menjamur karena kita sendiri tahu gimana sejarah sayuran kita.

Sayuran Fresh Rasanya Lebih Enak

Berkebun menanam sayuran sendiri selain memberikan hasil sayuran yang sehat, hasil sayur yang dimasak dalam keadaan fresh selalu lebih nikmat. Sayuran yang fresh selalu cita rasanya enak dan beda dengan rasa sayuran yang sudah dipanen berjam jam yang lalu.

Selain itu berkebun dapat menghilangkan kejenuhan kita setelah menjalankan aktivitas harian. Melihat yang hijau hijau dapat membuat kita lebih rileks, apalagi kalau kita menikmati proses pertumbuhan tanaman yang kita tanam sendiri dari kecil hingga akhirnya tiba ke piring. Biasanya orang-orang muncul rasa kepuasan tersendiri saat memakannya.

Halaman Sempit dan Tidak Punya Pengalaman Berkebun Bukan Kendala

Tetapi ga semua rumah punya halaman dan ga semua halaman bisa ditanami tanaman. Belum lagi ga semua orang telaten ngurusi tanaman. Ada juga yang ga punya waktu untuk ngurusi njlimet njlimetnya berkebun. Walaupun seandainya kondisinya demikian, jangan menurunkan semangat untuk memetik sayuran yang anda tanam sendiri.

Hidroponik Solusinya

Saat ini sudah namanya tren hidroponik budidaya tanpa lahan. Hidroponik ini menawarkan keuntungan seperti ini:

  • Tidak perlu lahan luas dan bisa nempel di tembok dibikin vertikal

  • Ga perlu ribet mikir lupa nyiram karena nyiramnya otomatis, tinggal cek aja air nya masih ada apa ndak. Cuma butuh ngecek air seminggu sekali aja 

  • Solusi bagi yang suka tanaman tapi jijik sama cacing dan kotor kotoran

  • Di mana aja boleh yang penting ada sinar

  • Bisa jadi obrolan tetangga hehehehe cz bisa jadi hiasan dan penanda rumah kita


Dari mana saya bisa memulai praktek hidroponik?

Mulai tahun 2012 an grup grup hidroponik bermunculan di facebook. Saya juga banyak belajar dari grup-grup tersebut dan ada senior, praktisi, pebisnis, dan teman sehobi yang bisa diajak konsultasi. Anda bisa gabung dengan grup grup tersebut, terutama grup hidroponik dan pecinta tanaman yang ada di kota anda. Tingga cari saja di facebook, kalau ketemu coba join request.

Hidroponik itu ada beberapa tipe, saya bahas di artikel yang lain. Di blog ini saya menyediakan panduan " darimana memulai menanam secara hidroponik ", tinggal anda jelajahi lagi blog saya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja...

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member...

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listr...