Hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer digunakan dalam berhidroponik. Terkadang sering sekali NFT diasosiasikan sebagai hidroponik itu sendiri, padahal NFT hanyalah salah satu sistem dari hidroponik.
Orang-orang lebih suka menggunakan sistem NFT dibandingkan sistem yang lain karena tanaman lebih cepat besar, lebih bersih, pengontrolan nutrisi mudah, hemat tempat, maintenance mudah, dan hemat pupuk. Walaupun tidak semua tanaman dapat ditanam dengan NFT, tetapi tanaman yang dapat di-NFT-kan cukup beragam.
Pekebun NFT lazimnya menanam tanaman stroberi, sawi, selada, bayam, kangkung, tomat, cabai, melon, mentimun, paprika, terung. Intinya tanaman yang berakar serabut masih dapat di NFT kan.
Tanaman yang berumbi seperti bawang, kentang, dan tanaman yang berakar kuat jarang dicoba untuk di NFT kan. Karena kelemahan NFT daerah perakarannya terbatas
Orang-orang lebih suka menggunakan sistem NFT dibandingkan sistem yang lain karena tanaman lebih cepat besar, lebih bersih, pengontrolan nutrisi mudah, hemat tempat, maintenance mudah, dan hemat pupuk. Walaupun tidak semua tanaman dapat ditanam dengan NFT, tetapi tanaman yang dapat di-NFT-kan cukup beragam.
Pekebun NFT lazimnya menanam tanaman stroberi, sawi, selada, bayam, kangkung, tomat, cabai, melon, mentimun, paprika, terung. Intinya tanaman yang berakar serabut masih dapat di NFT kan.
Pot nya kasihan kepenuhan |
Tanaman yang berumbi seperti bawang, kentang, dan tanaman yang berakar kuat jarang dicoba untuk di NFT kan. Karena kelemahan NFT daerah perakarannya terbatas
Gan, itu foto bawangnya dari mana? ato agan sendiri dah tanam? Saya taman bwang juga kaya gitu (baru 1 bulan). Itu kira2x medianya apa ya? Saya pake sekam bakar tapi ternyata masih terlalu meresap. Jadi bawangnya basah terus. malah ada yg sudah busuk karena basah.
BalasHapusini foto dari temen di yogya, pak Jati WIdodo,
Hapuspake media yang agak gedean biar ada aerasi ,, kyk pakis biar ga busuk
klo umbi2an mending pake polybag siram manual atau pakai drip kyk di facebooknya bu bertha
ada linknya gak gan?
Hapussaya juga pake pasir malang (yg gede&yg dah halus) sama zeolit, eh pada nyerep airnya gede semua juga. klo pakis blum sy coba.
sy sebelumnya dap pake polybag gayungponik, tapi habis air+nutrisinya lebih banyak (gak kekontrol).
klo drip berarti yg sistem tetes kan? kayanya biayanya tambah gede... hahaha. apalagi buat masal.
klo bli pupuk ab karungan di mana gan? itu yg di kebon2x gede mreka racik sendiri ato bli karungan?
thx
di bogor gan.. minimal beli 18.000 liter
Hapusngeracik sendiri, cz setiap musim ga bisa disamakan pupuknya klo sdh produksi massal