Langsung ke konten utama

Formulasi AB Mix Secara Manual Bagian 3

Pada tulisan saya yang sebelumnya, saya memaparkan tentang bahan-bahan penyusun AB Mix yang akan dipaparkan metode penghitungan manualnya pada tulisan saya kali ini.

Ketika kita sudah mendapatkan formula ppm tiap unsur hara, dalam kasus yang saya jabarkan ini tentang formula AB Mix Selada dari acuan Haifa, langkah selanjutnya mengkonversi menjadi nilai timbangan.

Formula Selada menurut acuan Haifa yang sudah kita hitung adalah sebagai berikut:

N 250 ppm
P 35 ppm
K 350 ppm
Ca 175 ppm
Mg 88 ppm

NITROGEN TOTAL, NITRAT, DAN AMONIUM

Sebelum perhitungan timbangan, saya rasa perlu memaparkan tentang perincian untuk unsur Nitrogen. Tanaman dapat menyerap unsur nitrogen dalam dua bentuk jenis ion, yaitu Nitrat (NO3-), dan Amonium (NH4+). Saya tidak menjelaskan perincian lebih lanjut tentang Nitrat dan Amonium. Tetapi saya jelaskan patokan umum untuk membagi jatah Nitrat dan Amonium dari Nitrogen total dalam formulasi AB Mix.

Menurut penelitian yang dikutip dari buku Hidroponik Sayuran Daun Sistem NFT karya pak Onny Untung, rekan Opa Yos, menyatakan bahwa jumlah amonium (NH4+) sebaiknya tidak lebih dari 25% total konsentrasi nitrogen [1]. Pernyataan ini saya gunakan sebagai acuan perbandingan yang ringkas dalam membagi Nitrat (NO3-) dan Amonium (NH4+) dari Nitrogen total.

Jadi ringkasnya perbandingan Nitrat dan Amonium adalah (NO3-)/(NH4+) ≥ 3:1, ini adalah acuan minimum, dan bisa diubah tergantung situasi dan kondisi. 

Saya lebih suka jika (NO3-)/(NH4+) 4:1, dan saya akan gunakan perbandingan ini untuk perhitungan formulasi AB Mix dalam tulisan saya ini.

Dalam Formula di atas, nilai N total adalah 250 ppm.

Maka nilai ppm N-Nitrat adalah 4/(4+1) x 250 ppm = 4/5 x 250 ppm = 200 ppm

Dan nilai ppm N-Amonium adalah sisanya, yaitu 250 ppm - 200 ppm = 50 ppm

Kembali lagi kita rinci formula Selada menurut acuan Haifa
N-NO3 200 ppm
N-NH4 50 ppm
P 35 ppm
K 350 ppm
Ca 175 ppm
Mg 88 ppm

Nilai dalam Formula di atas sudah siap untuk dilanjutkan ke penghitungan timbangan dari 6 bahan AB Mix yang sudah saya paparkan di tulisan saya yang sebelumnya.

PERSENTASE TIAP UNSUR HARA DARI TIAP BAHAN AB MIX

Saya telah memaparkan 6 bahan AB Mix, seperti Calcium Nitrat, Kalium Sulfat, dan seterusnya. Tiap bahan tersebut selalu membawa 2 unsur hara yang berbeda dengan prosentase kandungan yang berbeda juga tiap hara.

Tentu penghitungan ini rumit sekali dan membutuhkan ketelitian matematis supaya timbangan yang dirancang dapat tepat mengandung rasio hara yang kita inginkan. Memang saat ini sudah banyak kalkulator AB Mix seperti Hydrobuddy, dan bahkan saya membuat kalkulator AB Mix dengan program Microsoft Excel rancangan saya sendiri untuk alternatif Hydrobuddy.

Tetapi tujuan saya membuat tulisan saya ini hanya untuk  mengulas bagaimana proses formulasi AB Mix itu bermula dan agar lebih meyakinkan bahwa perhitungan dari beragam kalkulator AB Mix itu memiliki runutan yang jelas dan dapat dilacak kepastiannya oleh perumusan manual.

Kembali lagi ke bahasan, saya akan memaparkan terlebih dahulu metode penghitungan Timbangan melalui Persentase Kandungan Unsur dalam Pupuk.

Sering kita lihat, tiap kemasan pupuk selalu mencantumkan kandungan persentase hara yang dikandung dalam pupuk tersebut. Pada 6 bahan yang telah saya utarakan, di tulisan ini saya lebih lanjut perlu memaparkan dahulu persentase hara dari tiap bahan, ini berlaku untuk semua merk [2].

Bahan A
Calcinit, Calcium Nitrat : N-Nitrat 14,5 % , N-Amonium 1 %, Ca 19%
KNO, Kalium Nitrat : K 39 %, N-Nitrat 14 %

Bahan B
MKP, Mono Kalium Phospat : K 30 %, P 23 %
ZA, Amonium Sulfat : N-Amonium 21 %, S 24 %
ZK, Kalium Sulfat : K 42 %, S 17 %
Mag-S, Magnesium Sulfat : Mg 10 %, S 14 %

Mungkin beberapa merk dagang mencantumkan nilai prosentase pada kemasannya yang "agak sedikit" berbeda dari yang saya tulis, tetapi dapat saya jamin secara ilmiah hal itu tidak mempengaruhi performa ke tanaman secara signifikan. Karena selama senyawa dalam pupuk itu sama walau berbeda merk dagang, prosentase kandungan saya yakin tidak terlalu berbeda jauh dari acuan yang saya tulis.

Karena dalam formulasi AB Mix itu bersifat Kimia Teknis, bersifat Matematika Teknis. Tidak perlu akurat, tidak perlu ideal, selama tidak melenceng jauh nilainya.

METODE PENGHITUNGAN FORMULA TIMBANGAN AB MIX

Step Bahan ke 1, Calcinit

Kita mulai dahulu penghitungan timbangan dari bahan Calcinit, Calcium Nitrat. Calcinit mengandung Ca 19%, N-NITRAT 14,5 %, dan N-AMONIUhM 1%. Calcinit adalah satu-satunya bahan yang menyumbang Ca pada AB Mix. Oleh karena itu, kita dapat mencari timbangan Calcinit lewat nilai ppm Ca pada formula selada di atas
h
Dalam penimbangan tiap 1000 liter, nilai ppm setara dianggap sebagai gram, karena :

1 ppm = 1 mg/liter = 1 gram/1000 liter

Dari formula di atas, rumusan formula untuk Ca adalah 175 ppm. Jadi kita perlu mencari nilai timbangan Calcinit yang mengandung 175 gram

Maka:
Timbangan Calcinit = Gram Ca / Prosentase Ca pada Calcinit
Timbangan Calcinit = 175 gram / 19 %
Timbangan Calcinit ≈ 921 gram

Karena dalam Calcinit terkandung unsur hara N-NITRAT dan N-AMONIUM, kita perlu menghitungnya agar kita tahu nilai N yang telah disumbang oleh Calcinit pada AB Mix.

Nilai N-NITRAT dari Calcinit = Timbangan Calcinit x Persentase N-NITRAT pada Calcinit
Nilai N-NITRAT dari Calcinit = 921 gram x 14,5% 
Nilai N-NITRAT dari Calcinit = 133,5 gram (135,5 ppm)
.
Nilai N-AMONIUM dari Calcinit = Timbangan Calcinit x Persentase N-AMONIUM pada Calcinit
Nilai N-AMONIUM dari Calcinit = 921 gram x 1 %
Nilai N-AMONIUM dari Calcinit = 9,2 gram (9,2 ppm)

Pada timbangan 921 gram dari Calcinit, nilai ppm dari Ca sudah memenuhi target formula yaitu 175 ppm, sedangkan N-NITRAT baru terpenuhi 133,5 ppm dari target 200 ppm dan N-AMONIUM 9,2 ppm dari target 50 ppm.

Kekurangan N-NITRAT dari target dapat ditambal lewat bahan KNO (Kalium Nitrat) dan kekurangan N-AMONIUM dari target dapat ditambal lewat bahan ZA (Amonium Sulfat). Untuk kali ini, saya lanjutkan dengan penghitungan timbangan bahan KNO (Kalium Nitrat) yang sekaligus menambal kekurangan N-NITRAT dari target

Step Bahan ke 2, KNO

Dalam KNO mengandung N-NITRAT 14% dan K 39 %.
Bahan KNO adalah penyumbang N-NITRAT yang kedua setelah Calcinit. Jadi nilai timbangan KNO  dapat diketahui dari nilai kekurangan yang dibutuhkan N-NITRAT setelah penghitungan timbangan Calcinit

Setelah penghitungan timbangan Calcinit, kita menemukan bahwa N-NITRAT yang kurang adalah = 200 ppm - 133,5 ppm = 66,5 ppm atau 66,5 gram

Maka:
Timbangan KNO = Gram N-NITRAT / Persentase N-NITRAT pada KNO
Timbangan KNO = 66,5 gram / 14%
Timbangan KNO ≈ 475 gram

Karena dalam bahan KNO terdapat K, perlu kita hitung:

Nilai K dari KNO = Timbangan KNO x Persentase K pada KNO
Nilai K dari KNO = 475 gram x 39 % 
Nilai K dari KNO = 185,25 gram (185,25 ppm)

Dari penghitungan timbangan KNO, nilai formula ppm N-NITRAT sudah memenuhi target menjadi 200 ppm, sedangkan nilai ppm K baru terpenuhi 185,25 gram dari 350 ppm

Kekurangan nilai ppm K akan ditambal dengan penimbangan bahan MKP dan ZK
Kali ini kita telah mendapatkan nilai timbangan AB Mix untuk kelompok bahan A yaitu:
Calcinit = 921 gram
KNO = 475 gram

Sementara saya akhiri dulu seri tulisan formulasi AB Mix manual ini, dan kesempatan selanjutnya akan dimulai dengan perhitungan nilai Timbangan AB Mix kelompok bahan B.

Referensi 
[1] Onny Untung, 2000, Hidroponik Sayuran Sistem NFT, halaman 17-18
[2] Onny Untung, 2000, Hidroponik Sayuran Sistem NFT, halaman 27

Sumber ilustrasi gambar
https://www.smart-fertilizer.com/articles/hydroponic-nutrient-solutions/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listrik.

Pembuatan Sistem Aeroponik yang Efisien dan Hemat Daya

Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran. Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik. Daftar Isi Prinsip Sistem Komponen yang Diperlukan Alat-alat yang Diperlukan Pembuatan Sistem Aeroponik Perawatan Sistem Aeroponik Variasi Sistem Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk le