Langsung ke konten utama

Penjadwalan Kuras Tandon dan Penggantian Nutrisi untuk Kebun Hidroponik NFT

Seiring akar menyerap nutrisi hara, tentu keseimbangan rasio nutrisi sudah tidak seimbang lagi dan konsentrasi akan berkurang. Ditambah lagi eksudat yang dikeluarkan tanaman ke dalam air, eksudat itu diibaratkan seperti beol dan kencingnya tanaman.

Tanaman mengeluarkan eksudat karena tanaman juga makhluk hidup yang pasti mengeluarkan eksresi. Karena air yang disirkulasi, tentu eksudat ini akan terus menumpuk jika air tidak dikuras. Akibatnya eksudat ini menjadi racun bagi tanaman itu sendiri.

Tandanya air nutrisi harus diganti adalah biasanya warna larutan memudar tetapi EC/TDS tinggi. Dan jika Anda menyentuh airnya, akan terasa agak lengket jika Anda gesekkan jari tangan Anda. Kemudian tanda lainnya adalah daun tanaman terlihat bermasalah seperti keriting, kuning, dan sebagainya.

Jika Anda mengikuti rasio 1 liter untuk 3 tanaman, maka siklus penggantian kuras tandon Anda tiap 2 minggu sekali. Jika Anda tidak mengikuti rasio itu, Anda perlu mencari tahu sendiri dengan melihat tanda-tanda pada air tandon dan tanaman.

Secara kasar, Anda juga bisa berdasarkan jumlah top up air biasa ke tandon. Frekuensi pengurasan tandon didasarkan setiap jumlah waktu saat top up air biasa ke tandon sudah mencapai dari 50% total volume air awal dan sampai habisnya air sisanya.

Misal Anda punya tandon 40 liter. Karena air diserap tanaman dan ada yang menguap, pasti tiap hari air dalam tandon akan berkurang.

Jika tiap hari Anda menambahkan 5 liter air biasa untuk mengganti air yang hilang. Maka pada hari ke 4, Anda sudah menambahkan total 20 liter pada tandon yang artinya Anda sudah menambahkan air baru 50% dari volume air awal.

Saat itu Anda tidak usah lagi top up air nutrisi, biarkan air sisanya sampai tinggi air setinggi batas minimal sedotan pompa.

Karena air tiap hari hilang 5 liter, berarti butuh waktu sekitar 8 hari untuk menunggu air sisanya habis. Kemudian barulah Anda kuras tandon Anda dan ganti dengan nutrisi yang baru. Berarti frekuensi penggantian nutrisi sistem Anda adalah setiap 4+8 = 12 hari sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja...

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member...

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listr...