Langsung ke konten utama

Cara Memilih Spesifikasi Pompa Untuk Kebun NFT

Pompa yang dapat digunakan bisa berupa pompa submersible (tenggelam) seperti pompa kolam atau pompa non submersible (pompa kering) seperti pompa rumah tangga dan pompa jet pump.

Jika menggunakan sistem per meja NFT dengan satu pompa, sebaiknya menggunakan pompa submersible akuarium. Jika menggunakan sistem satu pompa untuk banyak instalasi, biasanya digunakan pompa jet pump atau pompa submersible sumur.

Selain itu, Anda perlu mengetahui jenis spesifikasi pompa apa yang cocok untuk sistem NFT Anda. supaya pompa yang digunakan pas, tidak loyo alirannya dan tidak ketinggian spesifikasinya sehingga tidak boros listrik. Pemilihan pompa disesuaikan dengan luas kebun dan ketinggian dari dasar reservoir hingga titik tertinggi gully

Spesifikasi pompa yang perlu diperhatikan untuk NFT adalah H max (ketinggian maksimal) dan Q max (debit keluaran maksimal per jam). Grafik hubungan antara ketinggian (H) dan debit (Q) biasanya berupa setengah kurva parabola yang menghadap ke bawah. Seperti gambar di atas.

Biasanya grafik ini tertera di kemasan pompa dan tertera data performa debit keluaran pada tiap ketinggian

Agar tanaman dapat tumbuh maksimal, debit aliran per bendengan / gully perlu diatur minimal 1-2 liter/ menit. Dan biasanya ketinggian meja gully dari tanah sekitar 50 cm - 1 meter untuk NFT sistem datar. Dari data ini Anda sudah bisa menentukan kebutuhan pompa yang cocok untuk kebun

Misal contoh kasus, Anda punya sistem NFT dengan tinggi meja 1,2 meter dengan 6 lajur gully. Berdasarkan tinggi meja Anda perlu menggunakan pompa dengan H max di atas 1,2 meter agar air bisa naik ke meja.

Berdasarkan jumlah lajur gully, karena tiap gully butuh aliran 2 liter/menit, Anda perlu pompa dengan debit keluaran di atas 6 x 2 liter/menit = 12 liter/menit. Konversikan ke dalam jam, 12liter/menit x 60 menit/jam =. 720 liter per jam. Maka Anda perlu pompa dengan Q max di atas 720 liter per jam.

Kesimpulannya, Anda perlu membeli pompa yang memenuhi debit di atas 720 liter/jam pada ketinggian 1.2 meter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja...

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member...

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listr...