Langsung ke konten utama

Formulasi AB Mix Secara Manual Bagian 4

Pada tulisan yang lalu, saya telah memaparkan perhitungan timbangan bahan kelompok A yaitu Calcinit dan KNO.

Sebagai pengingat kembali, formula Selada menurut acuan Haifa yang kita hitung timbangannya adalah

N-NO3 200 ppm
N-NH4 50 ppm
P 35 ppm
K 350 ppm
Ca 175 ppm
Mg 88 ppm

Dan rincian timbangan pada bahan kelompok A yang kita dapatkan adalah
Calcinit = 921 gram
KNO = 475 gram

Selanjutnya adalah perhitungan timbangan untuk kelompok bahan B

Untuk review kembali, saya rasa perlu mencantumkan kembali daftar persentase kandungan unsur hara dari tiap bahan AB Mix [1]

Bahan A
Calcinit, Calcium Nitrat : N-Nitrat 14,5 % , N-Amonium 1 %, Ca 19%
KNO, Kalium Nitrat : K 39 %, N-Nitrat 14 %

Bahan B
MKP, Mono Kalium Phospat : K 30 %, P 23 %
ZA, Amonium Sulfat : N-Amonium 21 %, S 24 %
ZK, Kalium Sulfat : K 42 %, S 17 %
Mag-S, Magnesium Sulfat : Mg 10 %, S 14 %

Dan juga tidak lupa, daftar target nilai ppm formula yang sudah terpenuhi dan belum terpenuhi dari penghitungan kelompok bahan A pada tulisan sebelumnya

N-NO3 sudah memenuhi target 200 ppm dari Calcinit dan KNO
N-NH4 baru diperoleh 9,2 ppm dari target 50 ppm oleh Calcinit, kurang 40,8 ppm
P belum terpenuhi sama sekali dari target 35 ppm
K baru diperoleh 185,25 ppm dari target 350 ppm oleh KNO, kurang 164,75 ppm
Ca sudah memenuhi target 175 ppm dari Calcinit
Mg belum terpenuhi sama sekali dari target 88 ppm

Selanjutnya, langsung saya mulai lanjutkan ke tahap penghitungan bahan ke tiga.

Step Bahan ke 3, ZA

Pupuk ZA ini sudah biasa dikenal. Pada pupuk ZA terkandung N-Amonium 21 % dan S 24 %. Karena itu pupuk ZA digunakan untuk menggenapi kekurangan N-Amonium dari target yang sudah sudah dipenuhi sebagian oleh pupuk Calcinit

Pada penghitungan pupuk Calcinit, telah diketahui bahwa kekurangan nilai ppm N Amonium yang perlu dipenuhi adalah = 50 ppm - 9,2 ppm = 40,8 ppm.

Maka:
Timbangan ZA = Gram N-AMONIUM / Persentase N-AMONIUM pada ZA
Timbangan ZA = 40,8 gram / 21 %
Timbangan ZA ≈ 194 gram

Walau dalam perincian formula tidak menampilkan target formula untuk hara S (sulfur), tetapi tetap saja perlu kita hitung untuk kita ketahui total nilai ppm S yang diperoleh dari ZA 

Nilai S dari ZA = Timbangan ZA x Persentase S dalam ZA
Nilai S dari ZA = 194 gram x 24 %
Nilai S dari ZA = 46,56 gram (46,56 ppm)

Dari penghitungan timbangan pupuk ZA, nilai formula ppm dari unsur N-AMONIUM sudah memenuhi target menjadi 50 ppm. Dan juga diperoleh informasi nilai ppm S yang disumbang dari ZA adalah 46,56 ppm

Step Bahan ke 4, MKP

Dalam MKP, terkandung K 30 % dan P 23 %.
Bahan MKP adalah satu-satunya penyumbang hara P (Pospat) dalam peramuan AB Mix pada versi 6 bahan ini.

Dalam rumusan formula selada acuan Haifa, kita membutuhkan nilai timbangan pupuk MKP yang mengandung P 35 ppm atau 35 gram per 1000 liter.

Maka:
Timbangan MKP = Gram P / Persentase P pada MKP
Timbangan MKP = 35 gram / 23 %
Timbangan MKP ≈ 152 gram

Karena dalam bahan MKP terdapat K, perlu kita hitung:

Nilai K dari MKP = Timbangan MKP x Persentase K dalam MKP
Nilai K dari MKP = 152 gram x 30 %
Nilai K dari MKP = 45,6 gram ( 45,6 ppm )

Dari penghitungan bahan pupuk MKP, nilai formula ppm dari unsur P sudah memenuhi target 35 ppm, sedangkan nilai formula ppm dari unsur K yang dipenuhi dari MKP adalah 45,6 ppm.

Karena penghitungan timbangan pupuk KNO menyumbang nilai ppm K sebesar 182,25 ppm dan dari pupuk MKP menyumbang nilai ppm K sebesar 45,6 ppm, maka total nilai ppm K yang baru terpenuhi adalah 227,85 ppm dari target 350 ppm.

Kekurangan terakhir untuk menggenapi nilai ppm K akan dipenuhi dari penghitungan timbangan pupuk ZK.

Step Bahan ke 5, ZK

Pupuk ZK mengandung persentase hara K 42 % dan S 17 %. Seperti tulisan saya pada step penghitungan pupuk MKP, pupuk ZK ini akan menggenapi kekurangan nilai ppm K dari target

Nilai ppm K sudah disumbang oleh KNO sebesar 185,25 ppm dan MKP sebesar 45,6 ppm, jadi total 226,85.
Maka kkurangan nilai ppm K yang perlu dipenuhi = 350 ppm - 227,85 ppm = 122,15 ppm

Maka:
Timbangan ZK = Gram K / Persentase K pada ZK
Timbangan ZK = 122,15 gram / 42 %
Timbangan ZK ≈ 291 gram

Seperti pupuk ZA, pupuk ZK juga mengandung sulfur. Dan rasanya perlu saya tulis kembali, walau nilai ppm S (sulfur) tidak tertera targetnya pada formula, tetapi perlu dihitung sekedar untuk diketahui.

Nilai S dari ZK = Timbangan ZK x Persentase S pada ZK
Nilai S dari ZK = 291 gram x 17 %
Nilai S dari ZK = 49,47 gram ( 49,47 ppm)

Dari penghitungan timbangan ZK, nilai formula ppm dari K akhirnya sudah memenuhi target menjadi 350 ppm. Dan diketahui nilai S yang sudah diperoleh dari ZK 49,47 ppm dan ditambah dengan nilai S dari ZA 46,56 ppm adalah 96,03 ppm.

Step bahan ke 6, Magnesium Sulfat

Ini adalah pupuk terakhir bahan makro dari AB Mix, yaitu Magnesium Sulfat. Magnesium Sulfat terkandung Mg 10 % dan S 14 %. Magnesium Sulfat juga satu-satunya bahan penyumbang Magnesium dalam peramuan AB Mix.

Dalam formulasi, Mg diperlukan 88 ppm, maka timbangan pupuk Magnesium Sulfat adalah

Timbangan Magnesium Sulfat = Gram Mg / Persentase Mg dalam Magnesium Sulfat
Timbangan Magnesium Sulfat = 88 gram / 10 %
Timbangan Magnesium Sulfat = 880 gram

Pada Magnesium Sulfat juga terdapat unsur hara S

Nilai S dari Magnesium Sulfat = Timbangan Magnesium Sulfat x Persentase S pada Magnesium Sulfat
Nilai S dari Magnesium Sulfat = 880 gram x 14 %
Nilai S dari Magnesium Sulfat = 123,2 gram (123,2 ppm)

Dari penghitungan timbangan pupuk Magnesium Sulfat, nilai formula ppm dari Mg sudah terpenuhi 88 ppm.

Dan Magnesium Sulfat juga menyumbang nilai ppm S sebesar 123,2 ppm.

Jika ditambahkan dari nilai ppm S yang berasal dari ZA dan ZK, maka total nilai S pada formulasi ini adalah 46,56 ppm + 49,47 ppm + 123,2 ppm = 219,23 ppm.

Pada kelompok bahan B, kita dapatkan rincian timbangan tiap pupuk sebagai berikut
ZA = 194 gram
MKP = 152 gram
ZK = 291 gram
Magnesium Sulfat = 880 gram

Rangkuman Kalkulasi Manual Timbangan Formula AB Mix
 
Awal mula kita mendapatkan rasio formula selada dari acuan pemupukan Haifa sebagai berikut
N 1
P/N 0,14
K/N 1,4

Dari formula selada acuan Haifa, kita menghitung formula ppm tiap unsur hara sebagai berikut

N-NO3 200 ppm
N-NH4 50 ppm
P 35 ppm
K 350 ppm
Ca 175 ppm
Mg 88 ppm

Dari formula ini, kita dapatkan rincian tiap bahan
Kelompok A
Calcinit = 921 gram
KNO = 475 gram

Kelompok B 
MKP = 152 gram
ZA = 194 gram
ZK = 291 gram
Magnesium Sulfat = 880 gram

Saya juga tampilkan hasil perhitungan dari kalkulator AB Mix Excel susunan saya sendiri. Mungkin hasil dari kalkulasi manual agak berbeda sedikit dengan hasil dari kalkulator AB Mix. Nilai penghitungan pada kalkulator AB Mix terlihat lebih banyak beberapa gram dibanding penghitungan manual.

Ini dikarenakan pada penghitungan manual di tulisan saya ini tidak menghitung nilai timbangan praktik karena tiap bahan tidak murni mengandung senyawa pupuk 100 %, ada nilai persentase kemurnian dari setiap bahan.

 Dan ini tidak masalah, karena prinsip dasar dari pemupukan adalah rasio hara. Perbedaan hanya beberapa gram tidak mempengaruhi rasio tiap unsur hara secara signifikan. Dan sekali lagi, saya kutip pada tulisan saya sebelumnya, sifat kalkulasi untuk peramuan AB Mix dan dalam praktiknya bersifat teknis, tidak perlu akurat 100%.

Ini akhir penghitungan timbangan dari setiap pupuk AB Mix beserta langkah-langkahnya. Saya tahu, ini njelimet dan perlu fokus pikiran yang teliti dalam setiap tahap kalkulasi.

Tapi dengan tulisan ini, saya bertujuan mengemukakan langkah-langkah manual dari formulasi pupuk, walau kini sudah tersedia referensi formula yang siap timbang atau kalkulator AB Mix, entah menggunakan Hydrobuddy, kalkulator Excel AB Mix Agropatas, atau kalkulator AB Mix yang lain. Dan prinsip penghitungan pupuk AB Mix ini juga dapat diterapkan untuk keperluan penghitungan pupuk yang lebih luas bidangnya, tidak terbatas pada Hidroponik AB Mix saja.

Referensi 
[1] Onny Untung, 2000, Hidroponik Sayuran Sistem NFT, halaman 17-18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pembuatan Hingga Suka Dukanya Hidroponik NFT

Sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling populer dibanding sistem hidroponik yang lain. Biasanya orang-orang mengasosiasikan NFT adalah hidroponik itu sendiri. Padahal sistem NFT adalah salah satu sistem hidroponik. NFT adalah  singkatan dari Nutrient Film Technique. Kata film dikarenakan tanaman tumbuh pada ailran tipis yang menyerupai lapisan film. Sistem ini paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik. Karena sistem ini memiliki paling banyak kemudahan dibanding sistem yang lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan sistem ini tidak terbatas sayuran daun saja, tanaman buah seperti tomat, cabai, hingga melon dapat ditanam dengan sistem hidroponik NFT. Selama akar tanaman serabut masih dapat untuk ditanam secara NFT. Tanaman yang berumbi tidak dapat di NFT kan karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu sistem hidroponik NFT adalah sistem yang paling fleksibel dibanding sistem yang lain. Karena dapat diterapkan di berbagai lahan dengan ukuran apa saja dan

Panduan Pembuatan dan Perawatan Hidroponik Drip (Irigasi Tetes) / Fertigasi

Sistem drip atau biasa disebut sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan teknik yang menghemat air dan pupuk dengan meneteskan larutan secara perlahan langsung pada akar tanaman. Sistem drip pada hidroponik dapat juga disebut Fertigasi karena pengairan dan pemberian nutrisi dilakukan secara bersamaan Sistem drip / fertigasi adalah sistem hidroponik yang paling sering digunakan di dunia, mulai dari hobi hingga skala komersil. Karena biaya pembuatannya murah dan teknik pembuatannya mudah dibanding sistem hidroponik yang lain.  Seberapa luas dan ukuran tempat Anda, penempatan sistem ini sangat fleksibel dapat menyesuaikan luas dan ukuran tempat Anda. Biaya pengoperasiannya pun lebih murah, karena untuk pengirigasian listrik tidak perlu dinyalakan terus menerus. Anda dapat mengandalkan timer untuk mengatur frekuensi dan volume pemberian larutan nutrisi pada tanaman. Jadi tanaman lebih toleran jika di daerah Anda terjadi pemadaman listrik.

Pembuatan Sistem Aeroponik yang Efisien dan Hemat Daya

Aeroponik adalah teknik menanam di udara di mana akar terekspos langsung di udara. Tidak ada media yang menopang akar tanaman pada sistem aeroponik. Akar mendapat air dan nutrisi dari pengkabutan atau spraying pada ruang perakaran. Aeroponik berbeda dari hidroponik pada umumnya. Aeroponik adalah evolusi dari hidroponik yang lebih efisien dan dapat mengatasi kekurangan dari sistem hidroponik. Sistem aeroponik menawarkan tanaman tumbuh lebih cepat serta penggunaan air dan pupuk lebih hemat dari sistem hidroponik. Daftar Isi Prinsip Sistem Komponen yang Diperlukan Alat-alat yang Diperlukan Pembuatan Sistem Aeroponik Perawatan Sistem Aeroponik Variasi Sistem Pada hidroponik, pemupukan dan penyiraman tanaman dilakukan dengan larutan nutrisi dengan media air atau substrat. Tetapi pada aeroponik, pemupukan dan penyiraman dilakukan dengan cara dikabutkan di ruang perakaran tanaman tanpa media apapun. Dengan teknik pengkabutan, penggunaan air dan pupuk le