Langsung ke konten utama

Postingan

Kalium dan Peran dalam Tanaman

Analisis tanaman normal menunjukkan kandungan kalium berkisar antara 1,25-2,5% berat kering tanaman. Seperti nitrogen dan fosfor, kebutuhan tanaman terhadap kalium meningkat seiring pertambahan umur tanaman. Pada tanaman buah, misalnya tomat atau terung, kebutuhan kalium sangat banyak. Kekurangan akan hara kalium menghasilkan buah yang berkualitas rendah sekali. Fungsi Kalium Kalium juga berperan pada proses fotosintesis. Kalium berperan sebagai aktivator berbagai macam enzim. Kalium juga dikenal sebagai zat pengatur keseimbangan ion pada tanaman. Pemberian kalium yang memadai juga akan meminimalkan gugur bunga atau buah. Kalium membuat tingkat kemasakan kulit buah cenderung rata sehingga penampilannya menarik. Pemberian kalium yang tinggi membuat rasa manis buah melon sampai pinggir. Efek Kekurangan dan Kelebihan Kalium Tanaman terlihat seperti bercak - bercak terbakar Kekurangan kalium biasanya ditandai daun paling bawah tampak mengering atau terdapat bercak-bercak

Peran Fosfor bagi Tanaman

Manfaat Fosfor termasuk unsur makro bagi tanaman. Tanaman pada umumnya mengandung forsfor 0,2-0,5% dari berat kering tubuhnya. Fosfor banyak digunakan dalam persemaian untuk merangsang pembentukan jaringan akar. Pemberian fosfor yang tinggi dalam persemaian diharapkan dapat menghasilkan anak semai dengan perakaran yang baik. Dengan akar anak semai yang sehat dan lebat, daya serap hara dari akar tanaman meningkat. Sehingga tanaman tumbuh lebih cepat. Fosfor juga mempengaruhi pembentukan buah dan bunga. Kebutuhan fosfor meningkat seiring saat tanaman siap berbunga dan berbuah. Maka dari itu sebaiknya saat persemaian dan masa generatif sebaiknya tingkatkan pemberian pupuk fosfor seperti MKP, DAP, MAP, TSP, atau SP 36 pada tanaman. Gejala Kekurangan dan Kelebihan Fosfor berperan dalam proses transfer energi dalam tubuh tanaman dalam bentuk molekul ATP (Adenosine Triphospate). Kekurangan unsur ini otomatis akan menghambat pertumbuhan tanaman. Gejala kekurangan fosfor terliha

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member

Amonium vs Nitrat

Pengalaman menunjukkan bahwa prosentase amonium dalam total sumber nitrogen tidak lebih dari 25%. Rasio yang sering dipakai peracik pupuk adalah 5:1, 6:1, 9:1, 10:1, 12:1, dan 14:1, tergantung kebutuhan fasa dan jenis tanaman. Jika amonium sumber utama dari nitrogen, keracunan amonium akan terjadi. Walaupun begitu amonium masih sangat diperlukan. Dalam penelitian menunjukkan keberadaan amonium akan merangsang penyerapan nitrat Contoh klorosis pada tomat karena keracunan amonium Jika amonium adalah sumber dominan nitrogen, efek buruk akan terjadi pada tanaman, khususnya tanaman buah. Misal tomat, pertumbuhan tanaman akan berkurang sepertiganya. Tandanya daun menggulung, layu, dan klorosis (berkurangnya klorofil) pada daun tua. Dan begitu juga pada melon, terlebih lagi amonium dapat menghilangkan warna oranye pada buah dan membuat cita rasanya hambar. Maka dari itu tanaman buah seperti tomat, cabai, melon, dsb sangat sensitif pada prosentase amonium pada pupuk. Ketika pada fase

Fungsi Nitrogen Bagi Tanaman

Kandungan Nitrogen dalam Tanaman Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat besar. Tanaman normal mengandung nitrogen sebanyak 4-5% dalam tubuhnya jika dikeringkan. Unsur ini paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan unsur lain.. Amonium dan Nitrat Tanaman menyerap nitrogen dalam dua bentuk, yaitu nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+). Dalam praktik menanam, sebaiknya amonium tidak dijadikan sumber utama nitrogen. Amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% sumber nitrogen. Penggunaan Amonium Sebaiknya Tidak Lebih dari 25% Total Nitrogen Penggunaan amonium sebagai sumber utama nitrogen mengakibatkan tanaman cepat tumbuh besar tetapi rentan serangan penyakit. Selain itu amonium yang berlebihan akan memperlambat pembungaan dan pembuahan karena amonium mengikat karbohidrat. Sehingga karbohidrat yang seharusnya disalurkan ke bunga dan buah menjadi sedikit ketersediaannya. Akibatnya tanaman tidak terangsang untuk berbunga. Jika berbuah pun hasil buahny

Mengapa Pekatan A dan B dalam AB Mix Dipisah?

Pupuk A B Mix Pupuk yang paling populer digunakan untuk berhidroponik adalah konsep pupuk AB mix. AB mix biasanya dijual dalam bentuk serbuk kemudian dibuatkan pekatan 5 liter A dan 5 liter B. Ada juga yang menjual dalam bentuk pekatan siap pakai. Kemudian diencerkan dengan perbandingan 5 : 5 : 1 artinya 5 ml A dan B untuk 1 liter air. Kandungan A dan B Pada grup A biasanya terdapat Ca, K, dan N. Ca berbentuk ion Ca++, K berbentuk K+, dan N berbentuk NO3- (nitrat) dan NH4+ (amonium). Dan pada grup B biasanya terdapat Mg, S, dan P. Mg berbentuk ion Mg++, S berbentuk SO4--, dan P berbentuk H2PO4-, HPO4--, atau PO4---. Unsur mikro bisa diletakkan di pekatan A atau B, tetapi untuk unsur mikro berbentuk sulfat (Seperti FeSO4) harus diletakkan di grup B. Pekatan A dan B Tidak Boleh Dicampur Karena di grup A ada Ca++ dan di grup B ada SO4-- dan PO4---, mereka tidak boleh bertemu dalam keadaan pekat.  Jika Ca++ (kalsium) bertemu dengan SO4-- (sulfat), maka akan terbentuk CaSO4 (g

Pupuk yang Digunakan dalam Hidroponik

Irigasi Sekaligus Memupuk Dalam hidroponik, air selain sebagai irigasi juga digunakan untuk media pemupukan tanaman. Maka dari itu pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk yang larut dalam air. Jika pupuk masih menghasilkan endapan dikhawatirkan dapat menyumbat aliran air di perpipaan. Sehingga pupuk seperti SP 36 tidak dapat digunakan karena tidak mudah larut dalam air. Pupuk organik cair sebenarnya dapat digunakan, tetapi perlu menyiasati sistem hidroponik yang digunakan. Usahakan jaringan perpipaan menggunakan pipa diatas 1/2 " dan tidak menggunakan selang - selang dengan diameter kecil. Sistem yang cocok adalah seperti sistem hidroponik pasang surut. Pupuk Garam Anorganis Para pekebun hidroponik biasanya menggunakan garam anorganis untuk bahan baku pupuk hidroponik. Garam anorganis lebih mudah larut sempurna dan tidak menghasilkan endapan. Sehingga pemupukan tidak menyumbat jaringan pipa dan selang yang berdiameter kecil. Selain itu penggunaan garam anorganis memudahkan ki