Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Fertilizer

Bila Pupuk Hidroponik Dibuat Sendiri

Pada pertanian di tanah secara konvensional, pekebun menggunakan pupuk seperti urea, TSP, SP 36, ZA, KCl, atau pupuk organik. Namun pada hidroponik pupuk-pupuk tersebut tidak dapat dipakai karena hidroponik membutuhkan pupuk yang larut sempurna dalam air. Jika pupuk-pupuk tersebut digunakan akan timbul endapan yang dapat tersedot pompa dan kemudian masuk dalam sistem perpipaan. Akhirnya jaringan irigasi perpipaan dapat tersumbat. Oleh karena itu pupuk hidroponik perlu disediakan khusus Terlebih lagi jika sistem hidroponik yang digunakan seperti sistem NFT atau drip. Instalasi hidroponik NFT dan drip tersusun dari selang PE yang berdiameter 6 mm yang fungsinya sebagai inlet pada bendengan NFT atau polybag sistem drip. Lubangnya sangat kecil sehingga jika ada kotoran atau endapan pupuk pasti selang tersebut akan tersumbat. Akibatnya aliran air bisa buntu dan tanaman bisa mati kekeringan. Membuat Pupuk Hidroponik Sendiri Pupuk untuk hidroponik harus larut sempurna di dalam air. Saat

Kenali Tanda Penyakit Fisiologis Tanaman Melalui Gejala Daun

Penyakit tanaman yang disebabkan masalah fisiologis karena kekurangan hara dapat kita kenali dengan tanda - tandanya sebagian besar melalui daun. Dengan mengetahui ciri-ciri gejala yang terjadi pada tanaman, kita dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita tanaman sehingga kita tahu penyebab dan penanganan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah tanda-tanda gejala penyakit defisiensi hara yang dapat dikenali melalui daun. Tabel ini disusun dengan cara tabel dikotom, jadi gejala yang sejenis dikelompokkan menjadi satu topik dan kemudian dibahas oleh sub topik. Gejala Hara A1. Gejala Terjadi Pada Daun Tua B1.   Klorosis seluruh daun dan atau gugurnya daun , pertumbuhan terhambat C1.   Klorosis terjadi mulai berubahnya daun menjadi hijau muda kemudian kuning, dimulai dari daun yang paling tua kemudian daun muda. Daun tua berguguran Nitrogen C2.   Warna daun menjadi hij

Kalium dan Peran dalam Tanaman

Analisis tanaman normal menunjukkan kandungan kalium berkisar antara 1,25-2,5% berat kering tanaman. Seperti nitrogen dan fosfor, kebutuhan tanaman terhadap kalium meningkat seiring pertambahan umur tanaman. Pada tanaman buah, misalnya tomat atau terung, kebutuhan kalium sangat banyak. Kekurangan akan hara kalium menghasilkan buah yang berkualitas rendah sekali. Fungsi Kalium Kalium juga berperan pada proses fotosintesis. Kalium berperan sebagai aktivator berbagai macam enzim. Kalium juga dikenal sebagai zat pengatur keseimbangan ion pada tanaman. Pemberian kalium yang memadai juga akan meminimalkan gugur bunga atau buah. Kalium membuat tingkat kemasakan kulit buah cenderung rata sehingga penampilannya menarik. Pemberian kalium yang tinggi membuat rasa manis buah melon sampai pinggir. Efek Kekurangan dan Kelebihan Kalium Tanaman terlihat seperti bercak - bercak terbakar Kekurangan kalium biasanya ditandai daun paling bawah tampak mengering atau terdapat bercak-bercak

Peran Fosfor bagi Tanaman

Manfaat Fosfor termasuk unsur makro bagi tanaman. Tanaman pada umumnya mengandung forsfor 0,2-0,5% dari berat kering tubuhnya. Fosfor banyak digunakan dalam persemaian untuk merangsang pembentukan jaringan akar. Pemberian fosfor yang tinggi dalam persemaian diharapkan dapat menghasilkan anak semai dengan perakaran yang baik. Dengan akar anak semai yang sehat dan lebat, daya serap hara dari akar tanaman meningkat. Sehingga tanaman tumbuh lebih cepat. Fosfor juga mempengaruhi pembentukan buah dan bunga. Kebutuhan fosfor meningkat seiring saat tanaman siap berbunga dan berbuah. Maka dari itu sebaiknya saat persemaian dan masa generatif sebaiknya tingkatkan pemberian pupuk fosfor seperti MKP, DAP, MAP, TSP, atau SP 36 pada tanaman. Gejala Kekurangan dan Kelebihan Fosfor berperan dalam proses transfer energi dalam tubuh tanaman dalam bentuk molekul ATP (Adenosine Triphospate). Kekurangan unsur ini otomatis akan menghambat pertumbuhan tanaman. Gejala kekurangan fosfor terliha

Efek Kekurangan dan Kelebihan Nitrogen pada Tanaman

Efek Kekurangan Nitrogen Kekurangan nitrogen ditandai memudarnya warna hijau daun. Karena unsur N adalah unsur yang mobile(mudah berpindah), tanda pertama kekurangannya muncul pada pudarnya warna daun yang sudah tua. Jika kekurangan nitrogen ini terus berlanjut, warna daun akan berubah menjadi kuning dan akhirnya layu. Kekurangan nitrogen mengakibatkan tanaman stres dan pertumbuhannya terhambat. Stresnya tanaman membuat tanaman terpaksa berbunga, padahal umurnya masih belum waktunya. Jika menghasilkan buah atau benih pun, biasanya buahnya jelek dan benihnya tidak dapat berkecambah. Dan selanjutnya mengakibatkan siklus masa hidup tanaman lebih singkat, tanaman mati lebih cepat. Reaksi tanaman jika kekurangan unsur hara N pada pupuk sangat cepat. Tetapi jika pupuk N diberikan pada tanaman yang terkena kekurangan N, tanaman juga akan sembuh dengan cepat. Maka dari itu efek kekurangan N biasanya bersifat sementara. Misal saat tanaman terlihat gejala kekurangan N, kita dapat member

Amonium vs Nitrat

Pengalaman menunjukkan bahwa prosentase amonium dalam total sumber nitrogen tidak lebih dari 25%. Rasio yang sering dipakai peracik pupuk adalah 5:1, 6:1, 9:1, 10:1, 12:1, dan 14:1, tergantung kebutuhan fasa dan jenis tanaman. Jika amonium sumber utama dari nitrogen, keracunan amonium akan terjadi. Walaupun begitu amonium masih sangat diperlukan. Dalam penelitian menunjukkan keberadaan amonium akan merangsang penyerapan nitrat Contoh klorosis pada tomat karena keracunan amonium Jika amonium adalah sumber dominan nitrogen, efek buruk akan terjadi pada tanaman, khususnya tanaman buah. Misal tomat, pertumbuhan tanaman akan berkurang sepertiganya. Tandanya daun menggulung, layu, dan klorosis (berkurangnya klorofil) pada daun tua. Dan begitu juga pada melon, terlebih lagi amonium dapat menghilangkan warna oranye pada buah dan membuat cita rasanya hambar. Maka dari itu tanaman buah seperti tomat, cabai, melon, dsb sangat sensitif pada prosentase amonium pada pupuk. Ketika pada fase

Fungsi Nitrogen Bagi Tanaman

Kandungan Nitrogen dalam Tanaman Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat besar. Tanaman normal mengandung nitrogen sebanyak 4-5% dalam tubuhnya jika dikeringkan. Unsur ini paling dominan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman dibandingkan unsur lain.. Amonium dan Nitrat Tanaman menyerap nitrogen dalam dua bentuk, yaitu nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+). Dalam praktik menanam, sebaiknya amonium tidak dijadikan sumber utama nitrogen. Amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% sumber nitrogen. Penggunaan Amonium Sebaiknya Tidak Lebih dari 25% Total Nitrogen Penggunaan amonium sebagai sumber utama nitrogen mengakibatkan tanaman cepat tumbuh besar tetapi rentan serangan penyakit. Selain itu amonium yang berlebihan akan memperlambat pembungaan dan pembuahan karena amonium mengikat karbohidrat. Sehingga karbohidrat yang seharusnya disalurkan ke bunga dan buah menjadi sedikit ketersediaannya. Akibatnya tanaman tidak terangsang untuk berbunga. Jika berbuah pun hasil buahny

Mengapa Pekatan A dan B dalam AB Mix Dipisah?

Pupuk A B Mix Pupuk yang paling populer digunakan untuk berhidroponik adalah konsep pupuk AB mix. AB mix biasanya dijual dalam bentuk serbuk kemudian dibuatkan pekatan 5 liter A dan 5 liter B. Ada juga yang menjual dalam bentuk pekatan siap pakai. Kemudian diencerkan dengan perbandingan 5 : 5 : 1 artinya 5 ml A dan B untuk 1 liter air. Kandungan A dan B Pada grup A biasanya terdapat Ca, K, dan N. Ca berbentuk ion Ca++, K berbentuk K+, dan N berbentuk NO3- (nitrat) dan NH4+ (amonium). Dan pada grup B biasanya terdapat Mg, S, dan P. Mg berbentuk ion Mg++, S berbentuk SO4--, dan P berbentuk H2PO4-, HPO4--, atau PO4---. Unsur mikro bisa diletakkan di pekatan A atau B, tetapi untuk unsur mikro berbentuk sulfat (Seperti FeSO4) harus diletakkan di grup B. Pekatan A dan B Tidak Boleh Dicampur Karena di grup A ada Ca++ dan di grup B ada SO4-- dan PO4---, mereka tidak boleh bertemu dalam keadaan pekat.  Jika Ca++ (kalsium) bertemu dengan SO4-- (sulfat), maka akan terbentuk CaSO4 (g

Pupuk yang Digunakan dalam Hidroponik

Irigasi Sekaligus Memupuk Dalam hidroponik, air selain sebagai irigasi juga digunakan untuk media pemupukan tanaman. Maka dari itu pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk yang larut dalam air. Jika pupuk masih menghasilkan endapan dikhawatirkan dapat menyumbat aliran air di perpipaan. Sehingga pupuk seperti SP 36 tidak dapat digunakan karena tidak mudah larut dalam air. Pupuk organik cair sebenarnya dapat digunakan, tetapi perlu menyiasati sistem hidroponik yang digunakan. Usahakan jaringan perpipaan menggunakan pipa diatas 1/2 " dan tidak menggunakan selang - selang dengan diameter kecil. Sistem yang cocok adalah seperti sistem hidroponik pasang surut. Pupuk Garam Anorganis Para pekebun hidroponik biasanya menggunakan garam anorganis untuk bahan baku pupuk hidroponik. Garam anorganis lebih mudah larut sempurna dan tidak menghasilkan endapan. Sehingga pemupukan tidak menyumbat jaringan pipa dan selang yang berdiameter kecil. Selain itu penggunaan garam anorganis memudahkan ki

Kunci dalam Memupuk

Ada tiga hal yang harus dipahami jika akan melakukan pemupukan, yaitu tanah pada pertanian di tanah atau media pada pertanian hidroponik, tanaman, dan pupuk. Ketiga hal tersebut tidak boleh dipisahkan satu sama lain jika ingin tanaman tumbuh sehat dan besar. Ketiganya saling berkaitan dan menunjang untuk menghasilkan tanaman yang beanr-benar subur dan produktif. Walaupun paham tentang tanah atau paham dengan sistem hidroponik, tetapi buta dalam hal memupuk maka hasilnya pun masih timpang. Bagaimana tanaman dapat tumbuh dengan baik jika unsur yang dikandung pupuk itu tidak kita ketahui dengan akurat. Jika hal ini terjadi, maka uang yang kita gunakan untuk membeli pupuk terbuang tercuma. Hasil pun tidak bisa prediksi lebih pasti karena pengetahuan dan pembelian pupuk kita masih asal - asalan

Memahami Pupuk dan Jenis - Jenisnya

Pupuk merupakan kunci dari arti kesuburan pada tanaman. Pada tanah pupuk menambah unsur hara yang diperlukan tanaman sebagai makanan. Pada hidroponik, pupuk membuat air mengandung unsur hara terlarut yang juga diperlukan tanaman. Jadi memupuk berarti menambah unsur hara untuk tanaman. Dalam kebutuhan unsur hara, pupuk terbagi menjadi unsur hara makro dan unsur hara mikro. Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan aneka merk, anda tidak perlu bingung. Apapun namanya dan dari negara mana pun pembuatnya, dan organik maupun anorganik pupuk tetap terbagi menjadi pupuk makro dan pupuk mikro. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya jenis-jenis pupuk dikelompokkan terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan karena hingga saat ini jenis pupuk yang beredar di pasaran sudah sangat beragam. Menurut dari sumber asal pembuatannya, pupuk terbagi menjadi dua, yaitu pupuk anorganik yaitu pupuk yang pembuatannya dari manusia seperti pupuk NPK, urea, tsp, kcl, za, dan pupuk hidrop